AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Slowakia memulai penyelidikan atas transfer ilegal 13 jet tempur MiG-29 ke Ukraina. Pesawat-pesawat tersebut dipensiunkan pada akhir tahun 2022 dan telah dikirim secara diam-diam oleh mantan Menteri Slowakia Jaroslav Nagy ke Ukraina. Padahal, pada saat itu Parlemen Slowakia tidak mengizinkannya.
Menteri Luar Negeri Igor Meliher menyatakan, penyelidikan telah diluncurkan terhadap Nagy. Menurut Meliher, undang-undang Slovakia melarang pensiunan pejabat pemerintah mengambil keputusan kebijakan luar negeri.
Pada saat pemindahan pesawat dan sistem persenjataan itu ke Ukraina, kata dia, Nagy sudah tidak memiliki kewenangan lagi untuk melakukan tindakan tersebut.
“Kebenarannya terungkap. Pesawat tempur MiG-29 dipindahkan secara ilegal ke Ukraina,” kata perwakilan Kementerian Pertahanan Slovakia, dikutip situs topwar.ru.
“Kami sedang mempersiapkan tindakan hukum terhadap mantan Menteri Pertahanan Yaroslav Nagy. Analisis ahli yang membenarkan transfer tersebut jelas tidak ada,” lanjutnya.
Peristiwa bermula pada musim semi 2023 ketika ada larangan transaksi internasional yang diberlakukan oleh Parlemen Slowakia setelah mosi tidak percaya terhadap pemerintah pada bulan Desember 2022.
Empat pesawat tempur miG-29 Slowakia pertama diterbangkan ke Ukraina oleh pilot Angkatan Udara Ukraina, sedangkan sembilan pesawat lainnya diangkut melalui jalur darat.
Menteri Pertahanan Slowakia saat ini Robert Kalinák, dari partai Smer, mengatakan kepada pers Slowakia bahwa sumbangan MiG mengakibatkan pelemahan Angkatan Bersenjata Slowakia dan inkonstitusional.
Sejak MiG-29 itu dinonaktifkan pada akhir tahun 2022, Slowakia sudah tidak dapat lagi melindungi wilayah udaranya sendiri.
Sejak saat itu, negara-negara mitra NATO telah mengambil alih tugas tersebut termasuk Angkatan Udara Jerman.
Slowakia pada akhir 2023 telah memesan jet F-16 Block 70 baru dari AS sebagai pengganti MiG, namun pengirimannya akan memakan waktu lama.
Pada November 2023, Slovakia membatalkan paket bantuan militer senilai 40 juta euro ke Ukraina. Paket tersebut mencakup 4 juta butir amunisi 7,62 mm, 5.172 unit amunisi kaliber besar 125 mm, 140 butir rudal untuk sistem rudal permukaan-ke-udara Kub, delapan mortir, dan 1.200 butir amunisi mortir.
Sikap pemerintah baru Slowakia untuk mengakhiri transfer senjata ke Ukraina didukung oleh survei baru-baru ini di Slovakia.
Hasil survei itu menyatakan, mayoritas rakyat Slowakia meyakini bahwa invasi Rusia ke Ukraina diakibatkan oleh kebijakan negara-negara Barat. (RNS)