AIRSPACE REVIEW – Tak lama lagi, Angkatan Udara Ukraina akan mengoperasikan jet tempur multiperan F-16 Fighting Falcon sumbangan beberapa anggota NATO.
Kehadiran F-16 akan memungkinkan penggunaan senjata Barat secara lebih efisien. Apalagi didukung bersama dengan sistem pertahanan udara Barat dan pesawat peringatan dini dan kontrol udara (AEW&C).
Namun demikian, Kepala Penerbangan Komando Angkatan Udara Ukraina Brigadir Jenderal Serhiy Golubtsov memberikan penjelasan baru mengenai implikasi taktis dan strategis yang lebih besar yang berpusat pada F-16 Barat yang akan diterima Ukraina.
Saat wawancara dengan Donbas Realiy baru-baru ini, Golubtsov mengungkapkan bagaimana keberhasilan jet tersebut terkait erat dengan kinerja optimal senjata pasokan Barat.
Kehadiran F-16 ini sendiri akan menambah dan menggantikan pesawat tempur era Uni Soviet seperti MiG-29 dan Su-24, Su-25 dan Su-27.
Mereka akan dipersenjatai dengan JDAM (Joint Direct Attack Munition), AGM-88 HARM (Rudal Antiradiasi Berkecepatan Tinggi), ADM-180 MALD (Miniature Air-Launched Decoy) dan Storm Shadow/SCALP-EG ALCM (Air-Launched Cruise Missile).
Serhiy Golubtsov menyampaikan pandangannya, bila bom JDAM tidak memiliki “efek besar” di medan perang, meskipun telah digunakan sejak awal. Hal ini karena jumlahnya yang terbatas.
Untuk mengatasi kekurangan, Golubtsov menyebutkan bahwa Ukraina sedang berupaya mengubah dan membuat bom udara mereka sendiri yang dimodifikasi berdasarkan bom jatuh biasa.
Ukraina akan memulai uji coba pertama bom luncur berpemandu buatan sendiri, namun untuk saat ini Ukraina masih mengandalkan GBU-39 dan GBU-62 Barat.
Sayangnya, bom-bom ini tidak dapat digunakan pada sasaran-sasaran strategis militer Rusia yang terletak jauh di dalam, karena hal itu berarti memasuki zona jangkauan radar pengawasan jarak jauh Moskow yang membahayakan pesawat pembawaannya.
Selain itu, Golubtsov menyampaikan bila Rusia memiliki lebih banyak senjata dan telah mempersiapkan perang ini mungkin selama lebih dari belasan tahun.
Ditambahkan, jet tempur canggih Su-35 atau MiG-31 Rusia memiliki potensi yang jauh lebih besar dibandingkan pesawat yang dimiliki Angkatan Udara Ukraina saat ini.
Golubtsov mengatakan bahwa F-16 “bukanlah obat mujarab” untuk superioritas udara dan mereka tidak mengharapkan sesuatu yang tidak realistis.
“Akan sulit untuk mendapatkan superioritas udara dengan satu tipe pesawat,” tambah Golubtsov. -RBS-
F16 memang gak sebanding SU35, tapi kalou nekad kamikaze bawa scalp, range nya bisa tembus ke pangkalan nuke Ruskie, & itulah awal PD III son