AIRSPACE REVIEW – Ukraina mengetahui bahwa Rusia telah memindahkan salah satu sistem pertahanan udara paling canggihnya yaitu S-500 Prometheus untuk melindungi Jembatan Kerch di Semenanjung Krimea.
Kepala Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina Letjen Kyrylo Budanov mengungkapkan hal itu dalam wawancara dengan media Ukraina sebagaimana diberitakan The War Zone.
“Elemen terbaru S-500 telah muncul di Kota Kerch,” kata Budanov. “Pada prinsipnya, ini akan menjadi aplikasi eksperimental… Jembatan Kerch selalu digunakan, dan selama masih ada maka akan digunakan,” ujarnya.
Sistem yang diberi nama Prometey (bahasa Rusia untuk Prometheus) tersebut dirancang sebagai sistem pertahanan rudal balistik teater dan kemampuan pertahanan udara jarak jauh lainnya.
S-500 dikembangkan untuk menggantikan sistem rudal antibalistik A-135 yang ditempatkan di silo di sekitar Moskow. Sistem rudal ini juga dimaksudkan untuk melengkapi sistem rudal permukaan ke udara (SAM) jarak jauh S-400 Triumf.
Pada bulan April, Menteri Pertahanan Rusia saat itu Sergei Shoigu mengatakan bahwa sistem tersebut akan digunakan pada tahun ini, dalam dua versi, yakni pertahanan rudal dan antipesawat.
Rusia pertama kali merilis video peluncuran S-500, yang dilakukan selama kampanye uji coba di Kapustin Yar, dekat Astrakhan di Rusia selatan pada Juli 2021. Saat itu S-500 dilaporkan berhasil menjatuhkan target pengganti rudal balistik.
Media pemerintah Rusia RIA Novosti melaporkan, jangkauan maksimum S-500 adalah sekitar 370 mil (595 km). Para pejabat Rusia sebelumnya juga mengatakan mereka memperkirakan produksi seri pertama S-500 akan mulai beroperasi pada tahun 2025. (RNS)
I hope ukrania and Russia should end the war and find a good solution to create ceasefire. Finally, please shake hands to face new life and live peacefully. I am sure both countries Will get lost if the war is going on
We love peace. They live happilly
Senyum2 tipis? Negaranya dah hancur… Tentara yang terbunuh lebih dari 500 rb…( Itu jmlah yg sama dengan seluruh TNI aktif)..