AIRSPACE REVIEW – Pemerintah Brasil menyatakan kemungkinan akan mengakuisisi 24 unit jet tempur F-16 dari Amerika Serikat. Saat ini Angkatan Udara Brasil (FAB) sedang bernegosiasi dengan pemerintah AS mengenai hal tersebut, kata seorang perwira tinggi Brasil kepada Janes pada awal Juni.
Meski negosiasi masih dalam tahap awal, FAB dilaporkan akan mengambil keputusan dengan cepat, diperkirakan sebelum akhir tahun 2024 ini.
Seperti diketahui, Brasil pada 2014 memutuskan untuk membeli 36 jet tempur Gripen E/F dari Saab, Swedia, terdiri dari 28 Gripen E (F-39E) dan 8 Gripen F (F-39F).
Setahun kemudian, pada 2015, kontrak pembelian pesawat berikut persenjataannya senilai 5,4 miliar tersebut resmi ditandatangani.
Angkatan Udara Brasil menerima pesawat Gripen pertama pesanannya, yaitu F-39E (39-6001) bernomor ekor FAB4100, pada 20 September 2020 setelah dikirim melalui kapal laut selama kurang lebih satu bulan.
Hingga Desember 2023, FAB telah menerima tujuh unit F-39 dari Saab. Proses pengiriman masih akan terus berlanjut hingga total 36 unit termasuk pesawat yang diproduksi di Brasil.
Brasil melalui industri kedirgantaraannya Embraer bekerja sama dengan Saab untuk memproduksi sebagian besar jet Gripen E/F di negaranya. Hal ini sebagai langkah alih teknologi dan memberdayakan industri dalam negerinya.
Pada 25 Agustus 2023, Brasil mengumumkan akan menambah 34 jet tempur Gripen E/F dari Saab, Swedia.
Dengan rencana penambahan tersebut FAB akan mengoperasikan total 70 Saab Gripen E/F yang di FAB kodenya berganti menjadi F-39E/F Gripen.
Namun baru-baru ini Brasil menyatakan kemungkinan akan mengakuisisi 24 jet tempur F-16 dari AS. Janes menduga langkah ini sebagai pilihan untuk mendapatkan jet tempur yang lebih murah.
Brasil membutuhkan tambahan pesawat untuk menggantikan pesawat-pesawat tempur lamanya seperti F-5EM Tiger II dan AMX yang telah dipensiunkan.
Besar kemungkinan F-16 yang ditawarkan adalah F-16 Fighting Falcon bekas pakai USAF yang bisa diperpanjang usia pakainya dan di-upgrade. (RNS)