Korea Selatan mempertimbangkan kelangsungan proyek KF-21 Boramae dengan Indonesia, tidak akan mentransfer teknologi sebelum program selesai

KF-21 seri 004 terbang perdanaKAI

ARISPACE REVIEW – Korea Selatan mempertimbangkan kelangsungan proyek jet tempur KF-21 Boramae dengan Indonesia. Kepala Administrasi Program Pengadaan Pertahanan (DAPA) Korea Selatan, Seok Jong-gun, mengatakan hal itu dalam wawancara dengan harian Korea JoongAngDaily baru-baru ini.

Ia menerangkan bahwa kelanjutan kerja sama dengan Jakarta bergantung pada hasil penyelidikan tentang dugaan pencurian data oleh insinyur Indonesia yang beberapa waktu lalu mengemuka.

“Jika hasil investigasi menunjukkan bahwa telah terjadi kebocoran teknologi yang signifikan, kami akan mempertimbangkan kembali kerja sama dalam pengembangan bersama,” ujar Seok.

Ia menekankan, terkait teknologi transfer ke Indonesia baru akan dilakukan bila proyek pengembangan jet tempur generasi 4,5 ini selesai pada tahun 2026.

“Kami akan terus berkoordinasi mengenai teknologi apa saja yang akan ditransfer ke Indonesia, namun sebenarnya teknologi tersebut baru akan ditransfer setelah pengembangan selesai pada tahun 2026. Hingga saat ini, hanya sebagian kecil dari teknologi yang telah ditransfer, dan masih pada tingkat yang belum sempurna,” lanjutnya.

Kepala DAPA juga menyinggung permasalahan lain terkait keterlambatan pembayaran dari Indonesia.

DAPA telah menyetujui untuk mengurangi kontribusi Indonesia sebesar 600 billion won dari sekitar 1.6 trillion won (1,16 miliar USD) yang awalnya disetujui untuk dibayarkan dari program keseluruhan proyek kedua negara yang mencapai 8,8 billion won.

Sebagai konsekuensi dari pengurangan pembayaran tersebut, Seok mengindikasikan bahwa DAPA memutuskan untuk menurunkan tingkat transfer teknologi kepada Indonesia.

Ia menandaskan bahwa bagi Korea Selatan yang lebih penting saat ini adalah menyelesaikan pengembangan sistem KF-21 hingga tahun 2026, sesuai yang telah dijadwalkan semula.

Terlepas permasalahan ini, Seok menyatakan bahwa Indonesia merupakan pasar penting di jantung Asia Tenggara, dengan komitmen untuk membeli 48 KF-21.

Korea Aerospace Industries (KAI) selaku produsen KF-21 hingga saat ini telah membuat enam prototipe pesawat ini untuk beragam pengujian guna mencapai sertifikasi tipe.

Prototipe kelima yang disiapkan untuk ditransfer ke Indonesia melakukan penerbangan perdananya pada 16 Mei 2023. Pesawat berkursi tunggal ini diterbangkan oleh pilot uji KAI dan mengudara selama 45 unit.

Sebelumnya Prototipe KF-21 pertama (001) terbang perdana pada 19 Juli 2022, disusul prototipe kedua pada 10 November 2022, prototipe ketiga pada 5 Januari 2023, dan prototipe keempat versi dua kursi pada 20 Februari 2023. Sementara prototipe keenam terbang perdana pada 28 Juni 2023.

Prototipe ke-4 dan ke-6 adalah varian berkursi tandem, sementara empat prototipe lainnya berkursi tunggal. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *