AIRSPACE REVIEW – Pasukan Rusia berhasil membalas serangan drone Ukraina yang baru-baru ini merusak bagian depan jet tempur siluman Rusia Su-57 yang sedang diparkir di Lapangan Terbang Akhtubinsk, berjarak 589 km dari garis depan pertempuran.
Pembalasan dilakukan dengan menggunakan drone kamikaze Lancet yang sangat terkenal. Drone Rusia tersebut menghancurkan jet serang Su-25 milik Angkatan Udara Ukraina yang sedang diparkir di Lapangan Terbang Dolgintsevo, dekat Kryvyi Rih.
Informasi tersebut diungkapkan Kementerian Pertahanan Rusia pada 11 Juni 2024, dua hari setelah Ukraina melakukan serangan terhadap Su-57.
“Operator UAV kami berhasil menargetkan area parkir pesawat Angkatan Bersenjata Ukraina di Lapangan Terbang Dolgintsevo, yang terletak di wilayah Dnipropetrovsk, menggunakan amunisi Lancet,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Dijelaskan, pesawat Ukraina tersebut hancur pada koordinat 47.9029289 dan 33.5265230, berjarak 65 kilometer dari garis kontak tempur.
Sebelumnya di tempat yang sama, Rusia berhasil menghancurkan Su-25 Ukraina pada 20 November 2023 dan 6 Juni 2024.
Sementara sebuah MiG-29 Ukraina juga berhasil dihancurkan pada 19 September 2023 menggunakan serangan drone.
Drone kamikaze Lancet terus memainkan peran penting bagi militer Rusia. Drone ini menyerang beragam sasaran, baik sasaran lunak maupun keras, selama operasi di zona militer khusus, mulai dari sistem senjata artileri, sistem pertahanan udara, stasiun radar, kendaraan lapis baja, hingga pesawat.
Drone Lancet dikembangkan oleh industri pertahanan Rusia, ZALA Aero, bagian dari Kalashnikov Group.
Lancet dirancang sebagai amunisi berkeliaran di udara (loitering munition) yang dapat melayang-layang seperti burung pemangsa sebelum menerkam sasarannya.
Ukurannya yang kompak memudahkan pasukan untuk membawanya. Drone berbentuk seperti tabung ini memiliki panjang 1 m dan lebar sayap 1,3 m.
Lancet dilengkapi hulu ledak berdaya ledak tinggi guna mengeliminasi berbagai targetnya. Drone ini dapat menempuh jarak hingga 40 km. (RNS)