AIRSPACE REVIEW – Pasukan Rusia untuk pertama kalinya dalam operasi tempur menggunakan S43 Malva baru, self-propelled howitzer (SPH) beroda ban ini dilaporkan berhasil menghancurkan sebuah jembatan Ukraina di arah Kharkiv.
Serangan presisi dari sistem artileri medan terbaru milik militer Rusia tersebut, langsung memutus jalur pasokan bagi pasukan Ukraina, Army Recognition mewartakan (9/6).
Sebelumnya, pasukan Ukraina sendiri telah mengetahui keberadaan 2S43 Malva lainnya di medan tempur wilayah Belgorod melalui drone intainya, namun tidak melakukan serangan terhadapnya..
Sistem artileri medan bergerak ini, diketahui pertama kali diterjunkan ke medan perang oleh Angkatan Bersenjata Rusia pada tahun 2023 lalu, selepas tuntasnya uji negara pada SPH baru ini.
Kendaraan pengusung howitzer 2S43 Malva ini didasarkan pada sasis truk militer BAZ-6010-027 berpenggerak 8×8 yang diproduksi oleh Pabrik Mobil Bryansk.
Sementara untuk persenjataan utamanya mengusung howitzer kaliber 152 mm yang ditempatkan di belakang bak truk.
Layaknya SPH modern lainnya, 2S43 Malva mengadopsi sistem pemuatan munisi semi otomatis dengan laju tembakan 8 ronde per menit.
2S43 Malva dapat diandalkan untuk menghancurkan pos komando, pusat komunikasi, pangkalan tank dan panser, bunker dan barak prajurit, depot BBM, situs sistem pertahanan udara, juga hanggar pesawat dan landasan pacu hingga jalur transportasi kereta api hingga jembatan. -RBS-