Bye.. Bye.. Antei, Angkatan Dirgantara Rusia akan mengakhiri penggunaan pesawat turboprop terbesar An-22 tahun ini

An-22 AnteiWikipedia

AIRSPACE REVIEW – Angkatan Dirgantara Rusia (VKS) menyatakan akan mengakhiri penggunaan pesawat turboprop terbesar An-22 Antei (NATO: Cock) pada tahun ini. Pesawat telah digunakan sejak akhir tahun 1960-an semasa Uni Soviet.

Informasi tersebut diungkapkan Letnan Jenderal Vladimir Benediktov, Komandan Military Transport Aviation (VTA) kepada saluran Solovyov Live TV dalam laporan dari Pangkalan Udara Migalovo.

An-22 saat ini hanya digunakan beberapa unit oleh Rusia. Pesawat yang dirancang oleh Biro Desain Oleg Antonov ini diproduksi pada tahun 1965-1975 di Republik Sosialis Soviet Uzbekistan.

Pabrik yang membuatnya adalah Perusahaan Penerbangan Tashkent yang dinamai VP Chkalov (Pabrik Pesawat No. 84, TAPOiCh).

“Kami berada di Tver, kota ini sebenarnya adalah ibu kota tidak resmi VTA. Inilah Divisi 12 yang dikenal sebagai divisi terberat di dunia, dilengkapi dengan pesawat An-124 Ruslan, pesawat produksi massal terbesar di planet ini. Sebelum mereka, pelayanan dilakukan oleh pesawat Antey yang terkenal, yang sayangnya baru selesai beroperasi tahun ini,” ujar Benediktov.

Benediktov menerangkan, total 67 pesawat An-22 diproduksi dan sekitar 60 di antaranya milik Penerbangan Transportasi Militer Rusia. Setelah runtuhnya Uni Soviet, beberapa pesawat tetap berada di Ukraina.

An-22 adalah pesawat angkut militer turboprop berbadan lebar pertama. Pesawat memiliki panjang 57 m, tinggi 12,5 m, dan lebar sayap 64,4 m. Pesawat ini memiliki berat lepas landas normal 205 ton, berat lepas landas maksimum 225 ton, dan muatan 60 ton.

An-22 mampu membawa muatan hingga 40 ton dengan jarak lebih dari 5.000 km. Dengan muatan maksimum, jangkauan terbangnya adalah 3.100 km. Kecepatan terbang jelajah di angka 560 km/jam. Pesawat diawaki oleh 5-7 orang, tergantung modifikasi.

Pesawat dapat membawa hingga 290 orang atau 150 pasukan terjun payung dengan perlengkapannya. Pada masanya An-22 digunakan oleh Angkatan Udara Uni Soviet, Rusia, dan Ukraina, serta maskapai penerbangan komersial Bulgaria. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *