AIRSPACE REVIEW – Rosoboronexport JSC, bagian dari Rostec State Corporation, menandatangani kerja sama pengembangan pendidikan dengan Institut Hubungan Internasional Negeri Moskow (MGIMO). Penandatanganan kerja sama dilaksanakan di sela Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg 2024 (SPIEF’24) di St. Petersburg pada 6 Juni 2024.
MGIMO adalah institusi pendidikan tinggi terkemuka Rusia dan kelas dunia yang dijalankan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
Dokumen kerja sama ditandatangani oleh Direktur Jenderal Rosoboronexport Alexander Mikheev dan Rektor Universitas MGIMO Anatoly Torkunov.
Rosoboronexport dalam rilisnya yang diterima Airspace Review mengatakan, perjanjian kerja sama ini mengatur pengembangan proyek pendidikan bersama di bidang penelitian, informasi, dan analisis, perangkat lunak/perangkat keras, internasional, ilmu pengetahuan dan teknologi dan bidang linguistik, serta pelaksanaan dan peningkatan pemagangan, magang, pelatihan lanjutan dan program pelatihan ulang.
Rosoboronexport JSC dan MGIMO telah lama menjalin hubungan kemitraan bisnis. Kerja sama juga aktif dilakukan melalui departemen khusus yang didirikan oleh Rostec State Corporation pada tahun 2008, yang melatih master dalam bidang khusus Manajemen Kerjasama Teknik Militer dan Teknologi Tinggi.
“Sejak 1980-an, lulusan MGIMO terjun ke bidang kerja sama militer-teknis dan bekerja secara efektif di departemen regional dan pemasaran,” kata Mikheev.
Ditambahkan bahwa lebih dari dua ratus pakar internasional profesional telah bekerja di Rosoboronexport selama 25 tahun. Saat ini, lebih dari 80 spesialis di antara karyawan perusahaan memiliki diploma MGIMO.
“Mereka dibedakan oleh penguasaan bahasa asing yang percaya diri, keterampilan analitis yang kuat, kemampuan untuk bekerja secara mandiri dengan informasi yang beragam, serta tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi,” lanjut Mikheev.
Dalam lingkungan internasional yang menantang saat ini, pengembangan industri dalam negeri yang kompetitif dan peningkatan kapasitas untuk mengembangkan produk-produk militer yang canggih dan penggunaan ganda memerlukan spesialis generasi baru.
Tingkat intelektual dan pendidikan akan memungkinkan untuk memperkuat hubungan ekonomi luar negeri yang ada di bidang tersebut. kerjasama militer-teknis dan membangun yang baru.
Sementara itu, Rektor MGIMO Anatoly Torkunov mengatakan, pegawai yang terlibat dalam sistem kerja sama militer-teknis diharuskan mampu menganalisis dan memprediksi tren pasar senjata dan teknologi global, melakukan analisis persaingan sistematis terhadap perusahaan teknologi tinggi multidisiplin, dan menganalisis lingkungan kerja sama efektif internasional.
“Para profesional seperti itulah yang akan kami besarkan di universitas kami untuk Rosoboronexport,” ujarnya. (RNS)