AIRSPACE REVIEW – Kementerian Dalam Negeri Jerman telah memesan hingga 44 helikopter Airbus H225 untuk Polisi Federalnya. Pesanan mencakup 38 pesanan pasti dengan opsi enam helikopter tambahan. Pesanan akan dikirimkan hingga tahun 2029.
Helikopter H225 memiliki muatan, jangkauan, dan sistem canggih yang menjadikannya helikopter serbaguna dengan kemampuan melaksanakan berbagai misi penegakan hukum dan keamanan dalam negeri.
Heli ini dapat digunakan untuk mengangkut pasukan khusus hingga pemadaman kebakaran dan bantuan bencana.
CEO Airbus Helicopters Bruno Even mengatakan perusahaan akan berkontribusi terhadap keamanan Jerman dan membantu warga yang membutuhkan.
“Bundespolizei dapat menantikan helikopter modern berkat perbaikan berkelanjutan yang kami lakukan pada H225 kami dalam beberapa tahun terakhir. Helikopter ini akan terus menjadi salah satu helikopter tercanggih yang tersedia di pasar selama beberapa dekade mendatang,” ujar Even.
Di Bundespolizei H225 akan menggantikan helikopter H155 dan AS332 yang telah bertugas lebih dari 20 tahun.
Ia menambahkan, sistem misi dan komunikasi baru yang kuat pada H225 memastikan kesadaran situasional yang lebih baik dan transmisi data yang lancar antar pasukan polisi.
Heli ini juga dilengkapi dengan gearbox utama yang ditingkatkan dan sistem pemantauan kesehatan dan penggunaan yang diperluas untuk meningkatkan keselamatan dan membantu menghemat biaya.
Dengan berat lepas landas maksimum 11.160 kg, H225 mampu menjangkau jarak lebih dari 832 km atau 1.107 km dengan tangki bahan bakar eksternal. Heli ini mampu membawa muatan eksternal seberat 4.750 kg
Bundespolizei Jerman mengoperasikan 94 helikopter Airbus, mulai dari H120 bermesin tunggal untuk pelatihan pilot, hingga lebih dari 40 helikopter bermesin ganda dari keluarga H135 untuk berbagai misi, termasuk layanan medis darurat, dan keluarga Super Puma, dimana H225 merupakan varian terbaru.
Kemitraan Polisi Federal Jerman dengan Airbus Helicopters telah dimulai pada tahun 1962, ketika Bundespolizei (saat itu Bundesgrenzschutz) mengoperasikan Alouette II yang diproduksi oleh perusahaan pendahulu Airbus, Aérospatiale. (RNS)