AIRSPACE REVIEW – Belanda secara resmi menyatakan telah memberikan wewenang kepada Ukraina untuk menggunakan 24 pesawat tempur F-16 sumbangannya guna menyerang sasaran di wilayah Rusia
Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren menegaskan Belanda tidak akan memberlakukan pembatasan penggunaan jet F-16. Hal ini berbeda dengan Belgia yang menyatakan komitmennya menyumbangkan 30 F-16 ke Ukraina tapi membatasi penggunaannya.
“Kami menerapkan prinsip yang sama dengan yang kami terapkan pada semua pengiriman kemampuan lainnya, yaitu ketika kami mengirimkannya ke Ukraina, maka merekalah yang akan menggunakannya,” kata Ollongren dalam wawancara dengan Politico.
Dia menekankan bahwa Belanda hanya meminta Ukraina untuk mematuhi hukum internasional dan hak membela diri sebagaimana diatur dalam Piagam PBB.
Baru-baru ini, AS mengizinkan Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia di dekat Kharkiv menggunakan senjata yang dipasok Washington. Meski demikian AS membatasi penggunaan senjata jarak jauh untuk serangan yang lebih dalam ke wilayah Rusia.
Sementara itu Presiden Zelensky menyatakan berniat menggunakan senjata jarak jauh seperti rudal Storm Shadow buatan Inggris, namun Inggris belum sepenuhnya mengizinkan penggunaannya, mungkin menunggu posisi yang jelas dari Gedung Putih.
Masalah ini telah dibahas dua kali dengan para pejabat Inggris, namun tetap bergantung pada konsensus internasional yang lebih luas, khususnya Amerika Serikat. (RNS)