AIRSPACE REVIEW – Angkatan Darat AS dilaporkan telah memberikan kontrak kepada perusahaan pertahanan General Dynamics Land Systems (GDLS) untuk memulai desain awal tank tempur utama (MBT) generasi berikutnya yang diberi nama M1E3.
Jadwal desain awal tank M1E3 dan fase selanjutnya saat ini sedang ditinjau oleh cabang akuisisi Angkatan Darat.
Angkatan Darat AS dan GDLS berkolaborasi erat yang bertujuan untuk secara cermat menentukan fitur-fitur diinginkan dan kemampuan yang dapat dicapai pada tank baru ini, memastikan desain yang efektif.
Dilansir oleh Army Recognition (2/6), pada 6 September 2023, Angkatan Darat AS membuat pengumuman penting, yang menutup upaya pengembangan M1A2 SEPv4 dan memilih mengembangkan versi M1E3.
Keputusan ini, dijelaskan oleh Mayor Jenderal Glenn Dean, Program Executive Officer untuk Sistem Tempur Darat, menandai titik balik penting bagi tank Abrams.
Dia menekankan bahwa kemampuan tank tidak dapat lagi ditingkatkan tanpa mengurangi bobotnya.
Pengumuman Angkatan Darat AS lebih lanjut merinci bahwa platform baru ini akan menggabungkan fitur-fitur terbaik dari M1A2 SEPv4 sambil tetap mematuhi standar arsitektur sistem terbuka modular terbaru.
Hal ini akan memfasilitasi peningkatan teknologi yang lebih cepat dan memerlukan sumber daya yang lebih sedikit.
Tujuannya adalah untuk merancang tank yang lebih mampu bertahan dan lebih ringan yang akan lebih efektif di medan perang pada awal penggunaan dan lebih mudah untuk ditingkatkan di masa depan.
Meskipun Angkatan Darat AS belum mengungkapkan persyaratan khusus untuk M1E3, studi Dewan Sains Angkatan Darat pada tahun 2019 tentang tank masa depan dilaporkan telah mempengaruhi pembentukan program M-1E3.
Studi ini mengusulkan program tujuh tahun senilai 2,9 miliar dolar AS untuk mengembangkan tank tempur generasi kelima dengan sejumlah kemampuan canggih.
Ini termasuk penggerak listrik hibrida, autoloader dan senjata utama baru, amunisi canggih berkecepatan tinggi dan rudal antitank yang diluncurkan dengan laras senjata utama.
Lalu perlindungan lapis baja terintegrasi, peningkatan kemampuan komando, kontrol, dan jaringan, aplikasi kecerdasan buatan (AI), mampu beroperasi bersama kendaraan robot, dan kemampuan menutupi untuk mengurangi tanda termal dan elektromagnetik kendaraan.
Fitur-fitur mutakhir ini menjanjikan akan merevolusi kemampuan tank M1E3.
Meskipun persyaratan formal program M1E3 belum diartikulasikan, Angkatan Darat AS dilaporkan memprioritaskan pengurangan bobot dan penggerak tenaga listrik hibrida untuk mengurangi kebutuhan logistik.
Pada bulan Oktober 2022, GDLS sendiri telah meluncurkan Demonstrator Teknologi AbramsX, dengan bobot yang lebih ringan 10 ton dibandingkan M1A2 Abrams saat ini.
AbtamsX juga telah dibekali mesin diesel listrik hibrida yang 50 persen lebih hemat bahan bakar dibandingkan M1A2 Abrams saat ini.
Awaknya terdiri dari 3-4 tentara, dengan lapis baja yang ditingkatkan untuk melindungi terhadap bom yang dijatuhkan drone.
Lalu kemampuan komunikasi dengan kendaraan udara tak berawak, dan sistem AI bawaan untuk mengingatkan kru akan ancaman jarak jauh dan memprioritaskan tembakan terhadap berbagai ancaman.
Meskipun AbramsX mungkin tidak memenuhi semua persyaratan Angkatan Darat untuk M1E3, tank ini akan berfungsi sebagai tolok ukur untuk pengembangan tank generasi selanjutnya. -RBS-