AIRSPACE REVIEW – Filipina dan Swedia telah menandatangani perjanjian besar untuk akuisisi jet tempur Saab Gripen. Pembelian ini sebagai realisasi dari program Manila atas pesawat tempur multi-peran (MRF) modern yang diidamkan bagi Angkatan Udara Filipina (PAF).
Kesepakatan bertajuk “Perjanjian Implementasi Mengenai Akuisisi Materiel dan Peralatan Pertahanan” ditandatangani oleh kedua negara pada 17 Mei lalu. Hal ini diungkapkan oleh Kedutaan Besar Swedia di Manila di halaman Facebook resminya.
Sebuah foto yang menyertainya pengumuman tersebut menunjukkan Kepala Ekspor Perlengkapan Pertahanan Swedia Joakim Wallin dan Asisten Sekretaris Filipina untuk Logistik, Akuisisi, dan Postur Pertahanan Mandiri Departemen Pertahanan Nasional Joselito Ramos, memimpin penandatanganan tersebut.
“Kerja sama logistik merupakan bagian dari komitmen kedua negara berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai kerja sama pengadaan bahan pertahanan yang ditandatangani kedua negara pada 3 Juni 2023, yang diratifikasi pada hari yang sama oleh Swedia dan Filipina pada 4 September 2023,” tulis Kedutaan Besar Swedia merujuk pada nota kesepahaman yang ditandatangani di sela-sela Dialog Shangri-La di Singapura tahun lalu.
Menurut pernyataan terpisah dari Administrasi Materiel Pertahanan Swedia, Filipina telah menyatakan minat besar pada sistem Swedia, termasuk pesawat tempur, sistem komando, dan pesawat peringatan dini lintas udara.
“Kami sekarang mengambil langkah konkrit dan penting dalam kerja sama dengan Filipina. Pintu kini terbuka bagi perusahaan pertahanan Swedia untuk berpartisipasi dalam pengadaan pertahanan Filipina,” kata Wallin.
Penandatanganan ini dilakukan menjelang kunjungan Menteri Pertahanan Swedia Pål Jonson ke Malaysia minggu depan, sebagai bagian dari pertemuan selama seminggu antara tiga negara di Asia-Pasifik.
Sebelumnya Airspace Review memberitakan, Filipina hampir menyelesaikan kesepakatan dengan Swedia untuk mengakuisisi satu skuadron yang terdiri dari 12-14 jet tempur multiperan Saab Gripen C/D senilai 1,2 miliar USD. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Pertahanan Filipina Arsenio Andolong pada 16 Februari 2024.
Andolong mengatakan perwakilan dari Filipina dan Swedia mengadakan serangkaian pertemuan untuk menyelesaikan kesepakatan guna memperoleh material dan peralatan guna meningkatkan kemampuan militer.
Pesawat tempur yang akan diakuisisi merupakan pesawat baru dan akan meninggalkan lini produksi Saab di Linköping di Swedia sebelum pabrik fokus pada produksi Gripen E/F yang baru.
Andolong menambahkan, kedua belah pihak diharapkan menandatangani perjanjian pembelian pesawat pada bulan depan di Swedia.
Kerja sama logistik merupakan bagian dari komitmen kedua negara berdasarkan Nota Kesepahaman (MoU) Terkait Kerja Sama dalam Akuisisi Perlengkapan Pertahanan yang ditandatangani tahun lalu.
Stockholm telah lama menawarkan Saab Gripen ke PAF. Dalam penilaian akhir, Gripen bersaing ketat dengan F-16 Viper dari Lockheed Martin, Amerika Serikat. (RNS)
Saab kembali masuk pasar Asia Tenggara, setelah Thailand kini Filipina