AIRSPACE REVIEW – Setiap hari, industri senjata Rusia dikabarkan menghasilkan 12.320 munisi artileri, yang masing-masing membutuhkan biaya produksi sekitar 1.000 dolar AS. Jumlah ini berarti 375.000 peluru artileri setiap bulan dan 4,5 juta peluru per tahun.
Angka-angka tersebut berasal dari perusahaan konsultan Bain & Company dan dilaporkan oleh Sky News.
Menurut Bain & Company, Rusia diperkirakan akan memproduksi sekitar 4,5 juta munisi artileri pada tahun 2024.
Meskipun tidak jelas berapa banyak munisi artileri yang ditemukan dan digunakan kembali, tingkat produksi ini jauh lebih tinggi daripada 1,3 juta peluru yang dijadwalkan akan diproduksi oleh Amerika Serikat, Bulgarian Military mewartakan (26/5).
Bahkan, gabungan negara-negara Eropa hanya sepertiga dari output Rusia.
Bain & Company juga menyoroti masalah serius yang dihadapi Ukraina, yakni kekurangan munisi artileri, ditambah dengan lambatnya tingkat produksi.
Pasokan gabungan munisi artileri dari AS dan Eropa tidak mampu memenuhi kebutuhan Ukraina untuk melawan ancaman Rusia secara efektif.
Seorang penembak artileri Ukraina mengatakan bahwa untuk setiap munisi yang diluncurkan oleh pasukan Ukraina, maka Rusia membalas dengan lima peluru.
Menurut sumber Ukraina, Militarnyi, yang merujuk pada laporan Sky News, kemampuan produksi dan perbaikan Rusia yang cepat menjaga biaya produksi peluru artileri 152 mm masing-masing sekitar hanya sekitar 1.000 dolar AS saja.
Sementara itu, di Eropa dan Amerika, harga rata-rata proyektil serupa (kaliber 155 mm) adalah sekitar 4.000 dolar AS dan dalam beberapa kasus, harganya bisa melebihi 5.000 dolar AS per unit.
Sky News menyoroti bahwa pendekatan lamban dalam meningkatkan produksi peluru artileri berdampak negatif terhadap kemampuan Ukraina untuk melawan Rusia.
Uralvagonzavod, salah satu produsen munisi artileri terkemuka Rusia, adalah milik negara dan terkenal karena memproduksi berbagai macam peralatan militer.
Meskipun angka spesifik sering dirahasiakan, kapasitas produksi bulanan perusahaan ini diperkirakan mencapai puluhan ribu cangkang, yang mencerminkan peran penting perusahaan ini dalam kompleks industri militer Rusia.
Pemain penting lainnya dalam produksi munisi artileri Rusia adalah Pabrik Senjata Tula. Fasilitas bersejarah ini telah menjadi landasan produksi senjata Rusia selama berabad-abad.
Pabrik Persenjataan Tula dapat memproduksi munisi artileri dalam jumlah besar setiap bulannya, diperkirakan jumlahnya mencapai beberapa ribu, tergantung pada jenis dan kompleksitas peluru tersebut.
Kurganmashzavod adalah kontributor utama lainnya dalam produksi munisi artileri Rusia. Meskipun pabrik ini terkenal dengan kendaraan tempur infanterinya, pabrik ini telah melakukan diversifikasi dengan memasukkan amunisi artileri ke dalam jajaran produksinya.
Produksi bulanan di Kurganmashzavod diyakini hanya berjumlah ribuan, hal ini menunjukkan komitmennya terhadap amunisi khusus yang berkualitas tinggi.
Pabrik Pembuatan Mesin Nizhny Novgorod, yang sering disebut sebagai Pabrik Nizhny Novgorod, juga memainkan peran penting di sektor ini.
Dengan infrastruktur manufaktur yang kokoh, fasilitas ini mendukung produksi beragam peralatan militer, termasuk munisi artileri. Kapasitas bulanannya diperkirakan sekitar seribu unit, memastikan pasokan amunisi yang stabil bagi militer Rusia.
Meskipun produksi industri senjata dalam negeri sangat tinggi, Rusia masih mengimpor munisi artileri dari Korea Utara, bahkan diperkirakan telah menerima 350.000 unit amunisi dari negeri di bawah pimpinan Kim Jong-un tersebut.
Ini artinya militer Rusia siap berperang lebih lama lagi melawan Ukraina yang disokong oleh negara anggota NATO. -RBS-