Tak mau punya angkatan udara yang ‘membabi buta’, Kanada membeli tail kit JDAM agar bom yang dilepaskan dari jet tempur akurat mengenai target yang ditentukan

F-35 melepaskan bom JDAMMatthew Short

AIRSPACE REVIEW – Salah satu kunci keberhasilan dalam melaksanakan operasi militer perang, adalah dengan memiliki angkatan udara yang kuat. Angkatan udara yang kuat dan disegani, tentu harus dilengkapi dengan beragam persenjataan. Tapi, eit tunggu dulu, senjata yang dipilih pun jelas harus jenis senjata pintar yang dapat secara akurat mengenai target yang ditentukan saat digunakan.

Tak perlu bingung, dengan berbagai inovasi yang dikembangkan, pihak pabrikan sudah memahami kit yang dibutuhkan demi menjamin ‘bom bodoh’ berubah menjadi pintar dalam sekejap seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini adalah jurus lumrah yang dilakukan oleh angkatan udara di mana pun.

Seperti halnya Kanada, tidak mau memiliki angkatan udara yang ‘membabi buta’, tail kit Joint Direct Attack Munition (JDAM) kemudian diakuisisi dari Amerika Serikat melalui program Penjualan Militer Asing (FMS) senilai 1,3 miliar dolar Kanada (96,4 juta dolar AS/USD). Gayung bersambut, tidak butuh waktu lama, Departemen Luar Negeri AS pun telah menyetujui pengajuan dari Ottawa.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) AS yang telah mengumumkan hal tersebut dan telah menyampaikan sertifikasi yang diperlukan dan memberi tahu Kongres tentang kemungkinan penjualan tersebut pada tanggal 21 Mei 2024.

Berdasarkan permintaan baru ini, Angkatan Udara Kanada (RCAF) dapat dilengkapi dengan 690 kit KMU-572 JDAM, 75 KMU-556, dan 25 KMU-557.

Perlu dicatat bahwa pembelian terbaru ini merupakan lanjutan dari JDAM yang telah dipesan Kanada sebelumnya. Program ini sejatinya merupakan program lanjutan pembelian tail kit JDAM.

Anehnya, tidak ada satu pun pesawat Angkatan Udara Kanada yang telah diintegrasikan dengan JDAM sejauh ini. Kanada telah memesan pesawat tempur F-35A Lightning II untuk menggantikan 76 jet F/A-18A/B Hornet miliknya dan kemudian akan melengkapinya dengan JDAM.

Hingga saat ini, jumlah peralatan JDAM yang akan dikirim ke Kanada meliputi 900 KMU-572, 125 KMU-556, dan 50 KMU-557.

Juga disertakan detektor target yang menyala, sekering KPH-139, perlengkapan pendukung persenjataan, suku cadang dan perbaikan, bahan habis pakai dan aksesori, serta dukungan perbaikan dan pengembalian, publikasi dan dokumentasi teknis, studi dan survei, layanan dukungan teknik,dan logistik, dan lainnya.

JDAM adalah perangkat ekor berpemandu udara ke permukaan yang mengubah bom konvensional denga pola jatuh bebas tanpa terarah menjadi amunisi pintar yang akurat dan mampu melawan cuaca buruk. Sistem ini telah diproduksi di AS sejak tahun 1998.

Dengan penambahan bagian ekor baru yang berisi sistem navigasi inersia dan unit kendali panduan sistem penentuan posisi global, JDAM meningkatkan keakuratan bom serba guna yang tidak terarah dalam kondisi cuaca apa pun. JDAM merupakan program gabungan Angkatan Udara AS dan Departemen Angkatan Laut.

Kanada telah mengakuisisi 88 pesawat tempur F-35 dengan biaya mencapai 19 miliar USD. Pesawat pertama dijadwalkan dikirim pada tahun 2026.

Perlu dicermati bahwa AS sejatinya masih dalam proses mengevaluasi kompatibilitas JDAM dengan F-35. Ya kita tunggu saja apa yang akan dilakukan oleh RCAF. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *