Drone Akinci Turkiye mengidentifikasi sumber panas yang diduga berasal dari puing-puing helikopter Bell 212 yang jatuh membawa Presiden Iran

Akinci deteksi sumber panas dari puing-puing helikopter Bell 212 Iran yang jatuh_ Airspace ReviewAA

AIRSPACE REVIEW – Drone Bayraktar Akinci milik Turkiye yang dikerahkan dalam upaya pencarian jatuhnya helikopter Bell 212 yang membawa Presiden Iran di pegunungan di wilayah perbatasan Iran- dengan Azerbaijan, berhasil mengidentifikasi sebuah sumber panas yang berasal dari puing-puing helikopter tersebut. Cuplikan video dan foto penemuan tersebut diunggah oleh Anadolu Agency di X.

Sebelumnya Turkiye telah mengirimkan 32 penyelamat gunung dan berbagai peralatan termasuk drone untuk membantu Teheran mencari helikopter Bell 212 yang digunakan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Di dalam helikopter itu juga terdapat Menteri Luar Negeri Iran Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan pejabat lainnya.

Ratusan ribu orang mengikuti penerbangan drone Akinci yang ditugaskan Türkiye melalui data layanan pelacakan penerbangan global.

Di aplikasi Flightradar24, penberbangan drone Akinci pada Senin pagi menduduki peringkat pertama di antara pesawat yang paling banyak dipantau, dengan lebih dari 200.000 orang melacak pergerakan drone tersebut.

Setelah helikopter yang membawa Raisi mengalami kecelakaan, Kementerian Pertahanan Nasional Turkiye menugaskan drone Akinci dan helikopter Cougar dengan kemampuan penglihatan malam hari yang ikut serta dalam kegiatan pencarian.

Presiden Iran Raisi menghadiri upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran-Azerbaijan pada hari sebelumnya. Ia berangkat dengan menggunakan helikopter Bell 212.

Anadolu melaporkan, kecelakaan itu terjadi ketika helikopter Raisi melakukan pendaratan darurat saat kembali dari wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, Gubernur Negara Azerbaijan Timur Malik Rahmeti dan Tabriz Imam Ayatollah Ali Hashim juga berada di helikopter tersebut.

Tim pencarian dan penyelamatan melaporkan bahwa pekerjaan mereka berlanjut dengan kesulitan karena kondisi cuaca buruk, seperti kabut yang tebal. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *