AIRSPACE REVIEW – Perusahaan negara Rusia, Rostec, diberitakan akan mengganti nama pesawat jet regional Superjet dengan Yakovlev. Hal ini dibenarkan oleh CEO Rostec Sergei Chemezov.
“Ya, kami akan menolak (nama Inggris),” kata kepala Rostec Sergei Chemezov saat ditanya dalam wawancara dengan RBC apakah ada rencana untuk meninggalkan nama Inggris.
“Kami memiliki segalanya dengan nama Biro Desain Yakovlev dan, saya yakin, akan hal itu,” tambah Chemezov seperti diwartakan ulang oleh RuAviation.
Pembuatan jet regional Superjet dimulai di Sukhoi Civil Aircraft pada awal tahun 2000-an bekerja sama dengan Boeing.
Pada awal Maret 2003, di Seattle, para pemimpin Sukhoi dan Boeing menandatangani perjanjian jangka panjang. Boeing berjanji memberikan bantuan konsultasi dan menyediakan kekayaan intelektual mereka untuk desain, produksi, sertifikasi, pemasaran pesawat keluarga, penjualan, layanan purnajual, dan manajemen program.
Pesawat ini menerima nama depannya Russian Regional Jet (RRJ) pada 13 April 2001 dari CEO Boeing Phil Condit.
Nama tersebut bertahan selama enam tahun hingga pada tahun 2006. Kemudian atas desakan dari Perancis dan Italia, RRJ berganti nama menjadi SSJ100.
Pada Juli 2007, Sukhoi memperkenalkan nama resmi Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) di Farnborough Air Show.
Pesawat ini melakukan penerbangan perdananya pada 19 Mei 2008 dan penerbangan komersial pertamanya pada 21 April 2011 dengan Armavia
Pada bulan Februari 2020, sebagai bagian dari pembentukan divisi penerbangan sipil, Sukhoi Civil Aircraft JSC menjadi bagian dari Irkut, kehilangan status badan hukum tersendiri dan mendapat nama “Regional Jet” – cabang dari PJSC NPK Irkut.
Pada pertengahan musim panas 2023, UAC diubah namanya dan Divisi Sipil UAC, yang diwakili oleh perusahaan Irkut, PJSC Yakovlev.
Nama sertifikasi pesawat ini adalah Russian Regional Jet (RRJ), nama komersialnya adalah Sukhoi Superjet (SSJ100), sebutan ICAO adalah SU95. Sejak Juli 2023, versi pesawat yang dinasionalisasi diberi nama SJ-100.
Pesawat memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) 46–49 ton ini dapat menampung 87 hingga 98 penumpang dan ditenagai oleh dua turbofan PowerJet SaM146 berkekuatan 77–79 kN (17.000–18.000 lbf) yang dikembangkan oleh perusahaan patungan antara Safran Prancis dan NPO Saturn Rusia .
Pada Mei 2018, sebanyak 127 pesawat telah beroperasi. Pada bulan November 2021, armada pesawat ini telah mencatat setidaknya 2.000.000 jam.
Pada tahun 2022, Sukhoi mengumumkan versi bodi dan elektronik buatan Rusia. Mesinnya juga diganti dengan Aviadvigatel PD-8. Aeroflot telah memesan 89 pesawat ini. (RNS)