AIRSPACE REVIEW – Sistem pertahanan udara Rusia dilaporkan berhasil menembak jatuh sebuah jet tempur Su-27 Ukraina. Diduga sistem pertahanan udara yang digunakan pasukan Moskow adalah S-300.
Peristiwa terjadi pada akhir pekan lalu ketika ringkasan operasi Rusia dirilis pada tanggal 13 Mei. Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan hal itu, namun tidak merinci di mana pesawat Su-27 Ukraina itu ditembat.
Dilaporkan juga bahwa Rusia berhasil menembak 33 drone, enam rudal taktis Point-U, 39 roket peluncuran ganda Vilkha, Vampire buatan Ceko dan HIMARS buatan AS, lima bom berpemandu Hammer Prancis, rudal pembunuh radar HARM, dan empat rudal jelajah Storm Shadow buatan Inggris.
Sementara itu portal Ukraina, Defense Express, pada 10 Mei menurunkan laporan yang menyebut bahwa Rusia telah melebih-lebihkan keunggulan sistem pertahanan udara S-400 mereka. Ukraina mengklaim, sistem pertahanan udara jarak jauh Rusia tersebut bahkan tak mampu menembak rudal balistik.
Dikatakan bahwa rudal pencegat 40N6 yang dipesan sebanyak 1.000 unit dan diproduksi selama tiga tahun ke depan, tidak menggunakan intersepsi energi kinetik tetapi mengandalkan ledakan yang dekat dengan sasaran yang biasa dikenal dengan teknologi “hit-to-kill”.
Perbedaan utamanya adalah kerusakan akibat fragmentasi tidak menjamin netralisasi rudal balistik secara efektif karena rudal tersebut sudah hampir jatuh tepat sasaran pada saat bertemu dengan pencegat.
Pecahan-pecahan tersebut dapat merusak rudal atau sistem kendali penerbangannya, namun tidak dapat menghentikan jatuhnya sejumlah besar bahan peledak, tulis portal tersebut. (RNS)