Yunani abaikan permintaan untuk menyumbangkan S-300 ke Ukraina, Perdana Menteri: Kebutuhan pertahanan udara negara kami merupakan prioritas

S-300 Yunani_BBC_ Airspace ReviewBBC

AIRSPACE REVIEW – Yunani mengabaikan tekanan permintaan untuk menyumbangkan sistem pertahanan udara S-300 ke Ukraina. Surat kabar Yunani, Ekathimerini, melaporkan bahwa ada peningkatan tekanan terhadap Athena untuk menyumbangkan sistem pertahanan udara itu ke Ukraina.

Sumber lain menyebut, Jerman adalah negara yang mengusulkan kepada Yunani untuk menyumbangkan S-300-nya ke Kyiv.

Sebelumnya, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis telah menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan mengirimkan S-300 ke Ukraina.

Yunani sejauh ini mengabaikan tuntutan peningkatan dukungan kepada Ukraina dan menyatakan bahwa keamanan nasional negara mereka sebagai prioritas utama.

“Kami telah didekati dan kami telah mengklarifikasi alasan ketidakmampuan kami untuk mematuhinya,” ujar Mitsotakis menanggapi permintaan bantuan untuk mengirimkan S-300 sebelum ini.

Keputusan Pemerintah Yunani untuk tidak berpartisipasi aktif dalam pengamanan militer Ukraina telah memicu skeptisisme di berbagai kalangan analis politik dan militer, karena sebelumnya Athena membantu Arab Saudi dengan mengirimkan sistem rudal Patriot di saat Arab Saudi sedang menghadapi konflik militer dengan kelompok Houthi di Yaman.

S-300 adalah keluarga sistem rudal permukaan ke udara (SAM) buatan Uni Soviet yang mampu menyerang pesawat terbang dan UAV selain menyediakan beberapa kemampuan pertahanan rudal jelajah dan balistik.

Varian S-300P (NATO: SA-10 Grumble), dirancang oleh Uni Soviet pada tahun 1960-an dan 1970-an, dan hanya digunakan untuk pertahanan udara.

Turunan dari S-300P adalah S-300V (NATO: SA-23A Gladiator/SA-23B Giant), yang dilengkapi dengan kemampuan rudal antibalistik, dalam beberapa hal serupa dengan varian Patriot AS (PAC-2).

Saat ini, Angkatan Bersenjata Yunani dilengkapi dengan dua baterai S-300PMU1 (NATO: SA-20 Gargoyle) yang diperoleh dari Siprus tahun 1998. Sistem ini merupakan varian ekspor dari S-300P yang mulai dikembangkan antara tahun 1985-1989 oleh Uni Soviet.

Pasca runtuhnya Uni Soviet pada 1991, produksinya S-300 dilanjutkan oleh Rusia. S-300P pertama kali ditampilkan di Moscow Air Show (MosAero) 1992.

Sistem S-300 PMU1 dapat menghancurkan target udara berupa pesawat tempur modern, rudal jelajah strategis, rudal balistik taktis, dan target lainnya. Kecepatan luncur rudal mencapai 2.800 m/detik. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *