DSA 2024: Malaysia mengumumkan kedatangan FA-50M dari Korea Selatan pada 2026 mendatang, pesawat dilengkapi radar AESA dan Sniper ATP

FA-50MIstimewa

AIRSPACE REVIEW – Di pameran DSA 2024 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia dari 6 hingga 9 Mei 2024, Angkatan Udara Malaysia (Royal Malaysian Air Force/RMAF) mengumumkan akan mulai menerima jet tempur ringan KAI FA-50M buatan Korea Selatan mulai Oktober 2026 hingga Juni 2027.

Dilaporkan oleh Bernama, sebanyak enam pilot RMAF akan menjalani pelatihan intensif pada awal tahun 2026 untuk mengoperasikan FA-50M.

Pelatihan selama tiga hingga enam bulan itu akan berlangsung di pangkalan udara Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) di Gwangju, Korea Selatan.

Selama periode pelatihan, pilot RMAF akan menggunakan pesawat latih canggih T-50 Golden Eagle, yang dikembangkan bersama oleh KAI dan Lockheed Martin dari AS,

Seperti diketahui, pada Mei 2023 tahun lalu, Kementerian Pertahanan Malaysia dan KAI telah menyelesaikan kontrak senilai 920 juta dolar AS untuk pengadaan 18 pesawat FA-50M.

FA-50M merupakan versi penyempurnaan dari FA-50 Fighting Eagle, yang merupakan jet tempur ringan multiperan yang dikembangkan dari jet latih T-50 Golden Eagle.

Varian M (Malaysia) mencakup upgrade dan modifikasi lebih lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya terutama dalam efektivitas tempur dan operasional.

Namun, rincian spesifik tentang apa yang membedakan FA-50M dari FA-50 standar mungkin berbeda-beda karena bergantung pada kontrak dan persyaratan spesifik dari negara pembeli.

Menurut RMAF, konfigurasi pertama sebagai jet tempur FA-50M akan mampu membawa dua rudal udara ke udara AIM-9, dua Tangki Bahan Bakar Eksternal (EFT) dengan cadangan bahan bakar 20 menit untuk radius aksi 430 NM.

Konfigurasi kedua, berorientasi pada serangan darat, terdiri dari dua AIM-9, dua bom MK-82 seberat 500 pon, dengan kemungkinan konversi ke JDAM, dan EFT dengan cadangan bahan bakar 20 menit. Konfigurasi udara ke darat ini akan memiliki radius efektif 335 NM.

Menurut pejabat senior KAI, RMAF akan memperoleh varian paling canggih dari keluarga Golden Eagle tersebut.

Varian FA-50M yang dibeli oleh Malaysia lebih canggih dan berkinerja lebih baik dibandingkan FA-50/T-50 yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Republik Korea Selatan dan negara regional lainnya, termasuk Thailand, Filipina, dan Indonesia.

FA-50M Malaysia akan memiliki kemampuan yang mirip dengan FA-50P yang dibeli oleh Polandia di mana pesawat dilengkapi dengan radar AESA (Active Electronically Scaned Array) dan Sniper ATP (Advanced Targeting Pod).

Vatian ini lebih canggih dibanding pesawat sejenis yang dimiliki oleh Thailand, Filipina, dan Indonesia -RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *