AIRSPACE REVIEW – Sierra Nevada Corporation (SNC), pemenang kontrak untuk membangun pesawat Survivable Airborne Operations Center (SAOC) bagi Angkatan Udara AS (USAF), telah membeli lima pesawat Boeing 747-8 Korean Air bulan lalu.
Kelima pesawat tersebut selanjutnya akan dimodifikasi menjadi pesawat “Doomsday Plane’ atau pesawat ‘Pesawat Hari Kiamat’ sebagai pengganti armada E-4B Nightwatch USAF yang berbasis Boeing 747-200. USAF saat ini mengoperasikan empat E-4B.
Pihak Korean Air telah mengonfirmasi penjualan lima pesawatnya tersebut ke SNC. Menurut laporan Reuters, pembelian tersebut bernilai 674 juta USD. Transfer pesawat direncanakan akan dilaksanakan pada September 2025.
Korean Air saat ini mengoperasikan sembilan pesawat Boeing 747-8 dengan kapasitas angkut 368 kursi dalam tiga kelas. Pesawat tertua diterima Korean Air pada Agustus 2015.
Penjualan lima pesawat Korean Air 747-8 kepada SNC menunjukkan bahwa armada SAOC di masa depan mungkin juga berjumlah lima pesawat, meskipun masih ada kemungkinan bahwa salah satu pesawat tersebut dapat digunakan sebagai sumber suku cadang atau bahkan mungkin secara eksklusif sebagai aset pengembangan teknik dan manufaktur, tulis The War Zone.
Boeing E-4 Advanced Airborne Command Post (AACP) atau biasa disebut Nightwatch merupakan pesawat militer komando dan kendali strategis yang dioperasikan oleh USAF. Pesawat ini dimodifikasi khusus dari Boeing 747-200B untuk program National Emergency Airborne Command Post (NEACP).
E-4 berfungsi sebagai pos komando bergerak yang dapat bertahan untuk Otoritas Komando Nasional, yaitu Presiden Amerika Serikat, Menteri Pertahanan, dan penerusnya.
Keempat pesawat E-4B dioperasikan oleh Skuadron Komando dan Kontrol Lintas Udara ke-1 dari Grup Komando dan Kontrol ke-595 yang berlokasi di Pangkalan Angkatan Udara Offutt, dekat Omaha, Nebraska.
Sebuah pesawat E-4B beberapa waktu pernah mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta mengantar kunjungan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin yang menemui Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. (RNS)