AIRSPACE REVIEW – Pihak berwenang Ukraina memberikan gambaran suram mengenai keakuratan dan keandalan 50 atau lebih rudal balistik KN-23 (Hwasong-11) yang dipasok oleh Korea Utara ke militer Rusia.
Tampaknya pengalaman tempur Rusia dengan rudal balistik jarak pendek (SRBM) Korea Utara tersebut mungkin kurang berhasil dibandingkan yang mereka harapkan.
Disebutkan, KN-23 yang diluncurkan oleh militer Rusia tidak hanya menyimpang dari lintasannya tetapi juga meledak di udara.
Pernyataan ini didasarkan pada puing-puing 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia antara akhir Desember 2023 hingga akhir Februari 2024.
“Sekitar setengah dari rudal Korea Utara kehilangan lintasan terprogram dan meledak di udara; dalam kasus seperti itu, puing-puingnya tidak ditemukan,” Kepala Kantor Kejaksaan Ukraina Andriy Kostin mengatakan kepada Reuters.
Secara keseluruhan, rudal balistik yang dipasok Korea Utara hanyalah sebagian kecil dari senjata yang digunakan dalam serangan Rusia di Ukraina. Namun sudah lama ada kekhawatiran mengenai arah perkembangan hubungan militer antara Moskow dan Pyongyang.
Selain Rusia memasok SRBM dan proyektil artileri yang sangat dibutuhkan, terdapat kekhawatiran tambahan bahwa keahlian Rusia dalam pengembangan rudal balistik dan senjata nuklir dapat diberikan kepada Korea Utara.
Analisis Ukraina menunjukkan penggunaan KN-23 terakhir yang tercatat pada tanggal 27 Februari, setelah itu stok sekitar 50 unit KN-23 yang dikirim ke Rusia habis.
Rudal balistik KN-23 ini memiliki kemiripan dengan sistem rudal Iskander Rusia. memiliki panjang 7,5 m, diameter 0,95 m, dan berat 3.415 kg. Jangkauannya diperkirakan mencapai jarak hingga 700 km. -RBS-