Pembuatan kapal perang bisa mundur dari jadwal bila ada penyesuaian di tengah jalan

KCR-60

AIRSPACE REVIEW – Proses pembuatan sebuah kapal perang akan mengalami penundaan atau mundur dari jadwal yang telah ditetapkan di awal, bila di tengah proses produksi terjadi sejumlah penyesuaian.

Penyesuaian dimaksud bisa terkait dengan pemilihan sistem persenjataan, ketersediaan material di dalam negeri, dan faktor lainnya. Mundurnya timeline produksi ini atas sepengetahuan dan sepersetujuan dari pemberi kontrak.

Terkait ketersediaan material di dalam negeri, hal ini ada kaitannya dengan kewajiban pabrikan untuk memenuhi besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan pemerintah.

Sementara dalam kontrak dinyatakan bahwa timeline pengerjaan dihitung sejak kontrak efektif hingga pengiriman kapal. Di dalamnya termasuk rangkaian progres desain, rantai pengadaan komponen (supply chain), proses produksi, kewajiban pembayaran, hingga ketersediaan fasilitas produksi yang akan digunakan.

Secara ideal, alur dalam pengerjaan sebuah proyek adalah berdasarkan kesepakatan awal, kata sumber industri pertahanan kepada Airspace Review hari ini.

Industri pertahanan dalam negeri yang ditunjuk biasanya telah melakukan sejumlah kajian sebagai bahan rekomendasi kepada pemerintah. Namun demikian, keputusan sepenuhnya berada pada pemerintah dengan segala pertimbangan terutama terkait kondisi politik luar negeri.

Pada beberapa kasus, faktor tak terduga juga menyebabkan mundurnya produksi kapal dari jadwal yang ditentukan. Hal ini seperti dialami oleh PT PAL Indonesia saat mengerjakan Kapal Cepat Rudal (KCR) dan Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) untuk TNI AL.

Saat itu proses produksi kapal terganggu oleh pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kendala pada supply chain secara global.

Demikian juga dengan adanya larangan bepergian ke luar negeri bagi tenaga ahli sebagai integrator sehingga memengaruhi jadwal pengerjaan kapal.

Pada akhirnya, perubahan detail desain pada kapal perang lazim terjadi karena adanya beragam penyesuaian di tengah jalan yang tidak bisa terhindarkan.

Perubahan pemilihan pada persenjataan yang akan digunakan, memengaruhi jadwal penyelesaian kapal perang secara keseluruhan, karena proses untuk mendapatkan senjata itu sendiri tidak semudah yang dibayangkan.

Banyak proses yang harus dilalui ulang dan butuh waktu untuk pengadaan sistem baru, terlebih di tengah kondisi perubahan geopolitik dan geostrategi yang terjadi. (RNS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *