AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Brasil (FAB) menggunakan drone RQ-900 untuk mengidentifikasi warga yang terisolasi oleh banjir di sembilan kota di wilayah tengah Rio Grande do Sul.
Banjir besar melanda kesembilan kota di Brasil sejak 29 April dan menyebabkan warga terisolasi.
Drone RQ-900 dioperasikan oleh Skuadron Horus FAB dari Pangkalan Udara Santa Maria (BASM). FAB mengatakan, ini adalah pertama kalinya mereka menggunakan drone RQ-900 untuk melaksanakan misi dalam penanggulangan korban bencana alam.
FAB menyarankan agar warga yang membutuhkan penyelamatan segera memberi sinyal atau membuat tanda ketika melihat pesawat ini terbang di wilayah mereka untuk ditandai dan kemudian diberikan pertolongan. Prosedur ini berfungsi untuk membantu dalam identifikasi dan pengiriman penyelamatan.
FAB pada 30 Desember 2022 menandatangani kontrak dengan AEL Sistemas untuk pembelian dua drone medium-altitude long-endurance (MALE) Hermes 900 buatan Israel. Drone ini diberi kode RQ-900 di FAB.
UAV tersebut akan bergabung dengan satu Hermes 900 yang telah diterima pada tahun 2014 dan dioperasikan oleh Skadron Hórus.
Hermes 900 dilengkapi DCompass dan muatan elektro-optik Skeye dari Elbit Systems, kamera termal panorama frontal, dan antena pengarah untuk kontrol datalink garis pandang.
Drone dengan lebar sayap 15,3 m, panjang 8,3 m, berat lepas landas maksimum 1.180 kg, dan kapasitas muatan 350 kg ini mampu bertahan di udara selama 30 jam dan terbang hingga ketinggian 30.000 kaki.
RQ-900 dapat dikendalikan oleh sinyal komunikasi satelit (satcom) dari Sistem Komunikasi Satelit Milite, yang disediakan oleh satelit komunikasi SGDC. (RNS)