AIRSPACE REVIEW – Boeing mengonfirmasi telah menawarkan jet tempur terbaru F-15EX Eagle II kepda Arab Saudi. Pesawat ini akan berkompetisi dalam tender dengan Rafale dari Prancis dan Typhoon dari konsorsium Eurofighter.
Bagi Boeing, Arab Saudi merupakan pelanggan lama yang telah mengoperasikan jet tempur F-15 Eagle dan F-15SA Strike Eagle. Sehingga, dengan mengoperasikan F-15EX, Angkatan Udara Kerajaan Saudi (RSAF) akan memperoleh kesinambungan.
Sebelum ini, Boeing juga telah menawarkan F-15EX ke Israel dan Polandia. Sementara Indonesia yang pertama kali menandatangani pembelian F-15EX, masih belum meneruskan pembelian ke tahap kontrak efektif.
“F-15EX adalah pilihan yang tepat untuk menambah kemampuan penting bagi Kerajaan Arab Saudi (KSA) ketika negara tersebut berupaya mempercepat modernisasi angkatan bersenjatanya,” kata Juru Bicara Boeing kepada The War Zone minggu ini.
Boeing menegaskan, F-15EX memiliki kesamaan sebanyak 95% dengan F-15 RSAF terdahulu mencakup infrastruktur, perangkat pelatihan dan pelatih, serta keterampilan pilot.
“Kami siap mendukung pelanggan lama dan berharga kami di Arab Saudi dengan pesawat superioritas udara paling mumpuni yang diproduksi saat ini,” lanjutnya.
Dalam unggahan minggu lalu di X, Boeing Timur Tengah menerbitkan foto Michael Ratney, Duta Besar AS untuk Kerajaan Arab Saudi, sedang duduk di salah satu simulator F-15EX milik perusahaan. Foto ini diambil saat perayaan Hari Nasional AS yang diadakan di kedutaan besar di Riyadh, ibu kota Saudi.
RSAF telah menerima 84 F-15SA rakitan baru. Ini adalah varian paling canggih dari keluarga Strike Eagle yang tersedia hingga munculnya F-15QA Qatar. Dari F-15QA itulah F-15EX Angkatan Udara AS dikembangkan.
Arab Saudi juga telah meningkatkan 68 F-15S miliknya ke standar F-15SA secara lokal. Pesawat ini mendapat kode baru sebagai F-15SR (Saudi Retrofit). (RNS)