Tank MGCS Prancis-Jerman akan dibekali kanon baru kaliber 130 mm atau 140 mm

ASCALONIstimewa

​​​​
AIRSPACE REVIEW – Prancis dan Jerman pada 26 April 2024 telah menandatangani nota kesepahaman untuk memulai tahap berikutnya dari pengembangan tank MGCS (Main Ground Combat System).

Proyek tank tempur utama (MBT) dua negara pentolan Eropa Barat itu mengungkap rincian penting tentang persenjataan tank, terutama potensi penyertaan kanon yang lebih kuat, kaliber 130 mm atau 140 mm.

Saat ini kanon 130 mm tengah dikembangkan oleh Jerman, sedangkan kaliber 140 mm (ASCALON) oleh Prancis.

Mengingat beragamnya kebutuhan pengguna, turret baru MGCS dirancang untuk mengakomodasi salah satu dari dua senjata tersebut.

Khusus munisi ASCALON, akan secara signifikan meningkatkan jangkauan, memungkinkan penargetan di luar kontak visual atau BLOS/NLOS: (Beyond Line of Sight/Out of Sight), sekaligus meningkatkan kekuatan dampaknya.

Jangkauan serangan yang lebih jauh, memungkinkan tank MGCS dapat menetralisir lawan dari jarak yang aman.

Diperkirakan perhitungan energi yang dihasilkan munisi ASCALON berkemampuan menangani amunisi energi kinetik 13 megajoule. Menariknya, tekanan internal yang diberikan oleh artileri ini sama dengan tekanan yang dimiliki kanon 120 mm.

ASCALON secara signifikan mengurangi recoil, terutama karena penggunaan bridle yang inovatif, medan tekanan yang dikontrol secara eksternal, dan laju gaya dorong yang disesuaikan dengan baik selama pelepasan.

Karena fase pengembangan proyek yang sedang berlangsung, dimensi pasti dari MGCS belum dirilis ke publik.

Namun demikian, tank ini diperkirakan akan sejajar dengan tank tempur utama saat ini, yang biasanya berukuran panjang sekitar 10 m, lebar 3,5 m, dan tinggi sekitar 2,5 m.

Tank tersebut juga akan dilengkapi dengan perlindungan lapis baja canggih, kemungkinan menggabungkan campuran material komposit dan lapis baja reaktif.

Selain itu, MGCS akan dilengkapi dengan sistem pengendalian tembakan canggih untuk meningkatkan akurasi dan kemampuan perolehan target.

MGCS diharapkan ditenagai oleh mesin diesel berperforma tinggi, yang bisa memberikan kecepatan tertinggi sekitar 70 km/jam dan kecepatan lintas alam 45 km/jam.

Jangkauan operasional MGCS belum dapat dikonfirmasi, diperkirakan antara 350 hingga 500 km. Jangkauan ini dapat diperluas dengan tangki bahan bakar ekstra.

Proyek MGCS ini melambangkan usaha kolaboratif antara Prancis dan Jerman untuk merancang dan memproduksi tank tempur unggul generasi baru.

Di mana MGCS diproyeksikan akan menggantikan tank tempur utama Leopard 2 Jerman dan tank tempur utama Leclerc Prancis pada pertengahan tahun 2030-an. -RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *