AIRSPACE REVIEW – Dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina, militer Rusia diduga telah mengerahkan lebih dari 1.500 Lancet, drone jenis amunisi berkeliaran atau dikenal sebagai drone kamikaze. Informasi ini dikemukakan oleh platform Rusia, LostArmour.
Namun jumlah sebenarnya dari drone Lancet yang dikerahkan bisa jauh lebih tinggi, mengingat angka LostArmour hanya didasarkan pada laporan yang dipublikasikan mengenai keberhasilan serangan Lancet, tulis Bulgarian Military.
LostArmour merinci, di antara serangan-serangan ini, 197 serangan dilakukan menggunakan Lancet dengan sistem panduan canggih. Sementara 635 serangan lainnya merupakan serangan yang ditargetkan secara geografis.
Sisanya terdiri dari 133 serangan yang dilakukan pada malam hari menggunakan pencitraan termal, 76 serangan terhadap sasaran bergerak, 59 serangan ganda (baik dengan dua drone Lancet atau serangan berulang-ulang), dan 21 kejadian di mana satu drone Lancet berhasil mengenai beberapa sasaran.
Wawasan menarik dari data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar serangan Lancet, tepatnya 768, menimbulkan kerusakan pada peralatan militer tanpa menghancurkannya sepenuhnya. Jumlah total kendaraan militer yang hancur total mencapai 449 unit.
Namun, ada 179 kasus serangan drone Lancet yang dampaknya masih belum pasti, laporan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik apakah targetnya hancur atau hanya rusak.
Dalam 107 kasus lainnya, serangan drone Lancet dianggap tidak berhasil dan tidak menyebabkan kerusakan pada target yang dituju.
Menurut sumber-sumber Rusia, Lancet diprogram untuk menargetkan 17 kategori berbeda. Yang paling sering menjadi sasaran adalah artileri yang ditarik, dengan tercatat 342 serangan. Selain itu, 313 sistem artileri self-propelled Ukraina menjadi sasaran serangan gencar Lancet.
Namun data LostArmour menunjukkan bahwa hanya 94 di antaranya yang hancur, sementara 163 hanya rusak.
Lancet juga menyerang beberapa sasaran lainnya termasuk kendaraan khusus lapis baja, kendaraan lapis baja ringan, truk logistik, sistem rudal antipesawat, infrastruktur, infanteri, dan replika peralatan militer.
Sedangkan untuk tank, Lancet melancarkan total 268 serangan yang mengakibatkan 36 kerugian dan 175 kerusakan. Menariknya, dua tank berhasil menghindari serangan tersebut.
Sejak awal tahun 2024, tentara Rusia telah mengintensifkan penggunaan Lancet terhadap sasaran Ukraina.
LostArmour telah melaporkan 626 serangan yang mengejutkan, mencakup hampir 42% dari seluruh penempatan Lancet di Ukraina.
Periode aktivitas berat Lancet berikutnya tercatat pada bulan Juli dan Agustus tahun sebelumnya dengan 260 serangan.
Tahun pertama konflik merupakan tahun yang paling sedikit menggunakan Lancet, dengan hanya 100 unit yang digunakan dari bulan Februari hingga Desember 2022.
Rincian varian Lancet yang digunakan juga dicatat. Lancet Izdeliye 51 digunakan sebanyak 590 kali, sedangkan Izdeliye 52 diluncurkan sebanyak 395 kali.
Perbedaannya terutama terletak pada ukuran dan muatan ledakan yang dibawanya. Izdeliye 51 yang lebih kecil membawa muatan hanya 1 kg dan memiliki Berat Lepas Landas Maksimum (MTOW) sebesar 5 kg. Di sisi lain, Izdeliye 52 membawa beban yang lebih besar yaitu 3 kg dan menawarkan MTOW 12 kg -RBS-