AIRSPACE REVIEW – Pabrikan asal AS, Lockheed Martin, mengatakan F-35 pertama yang dikirimkan dengan serangkaian peningkatan Technology Refresh 3 (TR-3) akan siap tempur pada tahun 2025. Hal ini dinyatakan Kepala Eksekutif Lockheed Martin Jim Taiclet pada hari Selasa.
F-35 TR-3 merupakan F-35 hasil serangkaian peningkatan pada perangkat lunak dan perangkat kerasnya. Pesawat ini memiliki tampilan, memori komputer, dan tenaga yang lebih baik.
Pengembangan TR-3 mengalamai sedikit keterlambatan. TR-3 awalnya dijadwalkan pada bulan April 2023, tetapi masalah perangkat lunak dan kesulitan mengintegrasikannya dengan perangkat keras baru F-35 telah menghambat upaya tersebut, jelas perusahaan.
Penundaan perangkat keras juga menjadi tantangan bagi program ini. Letjen Michael Schmidt, pejabat eksekutif program F-35 mengatakan kepada anggota parlemen pada bulan Desember 2023 bahwa produksi beberapa komponen utama yang diperlukan untuk TR-3 lebih lambat dari yang diharapkan.
Banyak anggota parlemen menyatakan ketidakpuasannya atas penundaan tersebut. Masalah TR-3 juga merupakan faktor dalam keputusan Angkatan Udara AS (USAF) untuk memangkas rencana pembelian F-35 pada tahun 2025, dari 48 unit menjadi 42 unit.
Sebelumnya Kantor Program Gabungan F-35 mengonfirmasi kepada Defense News pada bulan November dan menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan strategi memuat versi sementara perangkat lunak TR-3 ke dalam jet F-35 sebagai cara untuk mempercepat pengiriman sebelum peningkatan sepenuhnya dilakukan.
“Peluang realistis pertama untuk mengirimkan F-35 dengan versi parsial TR-3 adalah pada bulan Juli ini,” katan Schmidt, meskipun beberapa ahli berpendapat Agustus atau September mungkin lebih realistis.
Lockheed Martin masih berharap untuk mengirimkan jet dengan beberapa kemampuan TR-3 pada kuartal ketiga, dan pesawat tersebut akan ditingkatkan menjadi jet berkemampuan tempur penuh pada tahun 2025.
Taiclet mengatakan Lockheed berada di jalur yang tepat untuk mengirimkan antara 75 dan 110 F-35 tahun ini. Jumlah tersebut tidak berubah dari perkiraan pendapatan terakhir Lockheed pada bulan Januari, namun masih lebih sedikit dari sekitar 150 jet yang biasanya dikirimkan perusahaan setiap tahunnya. (RNS)