AIRSPACE REVIEW – Pabrikan Leonardo dari Italia mendapatkan kontrak sepuluh tahun dari lembaga Peralatan dan Dukungan Pertahanan (DE&S) Kementerian Pertahanan Inggris untuk memasok, mengembangkan, dan peralatan masa depan yang menghasilkan dan menganalisis data yang digunakan oleh pesawat tempur Angkatan Udara Kerajaan (RAF).
Kontrak ini sekaligus memperluas kemitraan erat antara Leonardo dan Pusat Dukungan Operasional Peperangan Elektronik Bersama (JEWOSC) MOD yang berbasis di RAF Waddington di Lincolnshire.
Kemhan Inggris mengungkapkan, pilot menganggap data misi sama pentingnya dengan bahan bakar selama operasi tempur. Data misi yang efektif secara signifikan meningkatkan kemampuan bertahan pesawat tempur dengan menyesuaikan setiap sensor dengan situasi sebenarnya di medan perang.
Hal tersebut mencakup lokasi dan jenis ancaman yang ditimbulkan oleh musuh. Penyesuaian ini membekali pilot dengan kemampuan untuk bereaksi cepat terhadap ancaman dengan tindakan penanggulangan yang paling efektif sehingga terhindar dari bahaya.
RAF telah menggunakan seperangkat alat pembuatan dan analisis data milik Leonardo yang disebut HORUS di Pusat Dukungan Misi Eurofighter Typhoon di RAF Coningsby, serta di JEWOSC di RAF Waddington untuk memastikan bahwa Typhoon dan pesawat militer lainnya dilengkapi dengan data misi yang diperbarui.
Kontrak baru ini akan memungkinkan Leonardo untuk terus meningkatkan peralatan sebagai respons terhadap meningkatnya tuntutan misi tempur modern, serta memungkinkan mereka untuk mendukung pesawat tempur generasi berikutnya.
Perangkat yang diperbarui akan dibangun berdasarkan arsitektur Leonardo NEXIS baru, yang juga akan tersedia untuk semua pelanggan ekspor.
Salah satu tujuan Leonardo adalah membuat pembaruan data misi lebih cepat dan tidak memakan banyak tenaga, memungkinkan pembaruan antar misi, sambil mempertahankan tingkat jaminan yang tinggi.
Leonardo akan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) dan pembelajaran mesin untuk mengotomatisasi sebagian proses, dengan cepat memproses data dalam jumlah besar untuk menghasilkan kumpulan data baru.
Kontrak ini akan menjadi alat data misi masa depan yang bermanfaat bagi pesawat generasi berikutnya. Pesawat berikutnya yang dikembangkan oleh Global Air Combat Program (GCAP) dan akan diterbangkan RAF mulai tahun 2035, akan mengumpulkan sejumlah besar data melalui ISANKE (Integrated Sensor and Non-Kinetic Effects) dan ICS (Integrated System of Communications) yang unik.
Alat data misi yang diperbarui akan diperlukan untuk memperbarui sistem ISANKE dan menganalisis, mengklasifikasikan, dan menafsirkan sejumlah besar data yang ditangkap oleh jenis sensor canggih ini.
Pusat keunggulan Aktivitas Siber dan Elektromagnetik (CEMA) Leonardo di Lincoln, Inggris akan memimpin penyampaian kontrak baru dan memanfaatkan seluruh keahlian perusahaan dalam perlindungan udara.
Leonardo memasok peralatan bertahan hidup untuk Eurofighter Typhoon, helikopter AW159 Wildcat, AW101 Merlin, dan AH-64E Apache Angkatan Bersenjata Inggris. Leonardo juga terlibat dalam proyek GCAP yang akan memberikan pesawat baru informasi penting dan kemampuan perlindungan diri yang canggih. (RNS)