AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara AS (USAF) kemungkinan akan melepas jet serang Fairchild A-10 Thunderbolt II (Warthog) setelah pesawat-pesawat tersebut pensiun dari dinas aktif.
Seperti diketahui, USAF sedang dalam proses memensiunkan armada A-10 di mana sebanyak 56 unit pesawat akan dipensiunkan pada tahun 2028 dari total 265 unit yang dimiliki.
Dalam sidang Komite DPR AS belum lama ini, Menteri Angkatan Udara Frank Kendall menyampaikan bahwa setidaknya satu negara telah menyatakan minatnya untuk memperoleh A-10.
Namun, tidak akan ada dukungan yang signifikan untuk pesawat tersebut setelah dikeluarkan dari inventaris AS karena usianya dan kurangnya basis dukungan.
Perwakilan Partai Republik, Austin Scott, mendorong USAf untuk terlibat dengan negara-negara sekutu yang bersedia menerima pesawat ini.
Kendall menyatakan, sejumlah pesawat dapat ditransfer ke negara lain seperti halnya C-130 ke Filipina sebagai contohnya. Namun, kehati-hatian Kendall mengenai tantangan mempertahankan pesawat A-10 yang menua di luar persediaan AS menggarisbawahi potensi kesulitan bagi negara mana pun untuk menggunakan pesawat ini.
Meskipun Kendall tidak merinci negara dimaksud, ia menyebutkan bahwa Ukraina, yang sering disebut sebagai salah satu negara yang dapat memperoleh manfaat dari pesawat tersebut. Meskipun mereka akan lebih memilih mengakuisisi F-16, karena kekhawatiran mengenai Kelangsungan A-10.
A-10C Warthog bisa efektif jika dioperasikan di lingkungan yang cukup permisif, sedangkan di Ukraina tidak karena Rusia merupakan lawan yang sangat berat.
Selain Ukraina, ada beberapa negara lain di seluruh dunia yang tertarik pada Warthog, termasuk angkatan udara di Afrika, Amerika Tengah dan Selatan, atau Asia.
A-10 memiliki keunggulan selain sebagai pesawat dukungan dekat (CAS) murni, yaitu sebagai pesawat COIN (Counter Insurgency) atau antigerilnya. A-10 dapat memanfaatkan lapangan terbang yang belum dikembangkan dengan biaya operasionalnya yang relatif rendah. – RBS-