AIRSPACE REVIEW – Yunani sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan 32 jet tempur F-16 ke Ukraina untuk mendukung kekuatan tempur udara negara yang sedang berperang dengan Rusia tersebut.
Jika terealisasi, langkah ini akan menjadikan Yunani sebagai kontributor utama F-16 bagi Ukraina dan bergabung dengan koalisi negara-negara yang membantu pertahanan Ukraina.
Proposal Pemerintah Yunani melibatkan penjualan 108 pesawat tempur yang saat ini dijadwalkan untuk dinonaktifkan, termasuk 32 unit jet F-16C/D Block 30.
Keputusan tersebut diambil setelah Yunani pada Juli 2022 lalu memulai proses penjualan jet-jet tersebut dan peralatan terkait senilai 117 juta euro, namun tidak terwujud, sehingga menyebabkan kerusakan pada pesawat yang disimpan dalam kondisi terbuka.
Newsbreak dalam edisi Yunani melaporkan, pengalihan F-16C/D Block 30 ke Ukraina dianggap hampir pasti, sementara diskusi seputar potensi penjualan 24 platform Mirage 2000-5 Mk 2 cukup rumit karena diperlukan persetujuan dari Prancis terlebih dahulu.
Keputusan ini sejalan dengan diskusi baru-baru ini mengenai peningkatan dukungan militer untuk Ukraina. Pada tanggal 10 April, Menteri Pertahanan Yunani Nikos Dendias bertemu dengan Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren di First Hellenic Army/EU-OHQ di Larissa untuk membahas pentingnya hal ini, seperti diunggah oleh Ollongren di media sosial.
Meski rincian rencana F-16 tidak disebutkan, pertemuan tersebut menyoroti upaya kolektif untuk memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah menekankan bahwa mitra internasional hanya akan menyediakan 10% dari pesawat F-16 yang dibutuhkan tahun ini di tengah konflik yang sedang berlangsung. (RNS)