AIRSPACE REVIEW – Tak hanya memberikan bantuan senjata seperti drone kamikaze Shahed-136 dan keluarga rudal balistik jarak dekat, Iran dilaporkan juga memasok Rusia dengan munisi mortir kaliber 122 mm. Fakta ini diungkapkan pada 4 April 2024 oleh Angkatan Bersenjata Ukraina yang mengunggah gambar di platform media sosial mereka.
Dari dokumentasi penerimaan mortir buatan Iran tersebut, tertera daftar pengepakan bulan November 2023, serta mengungkapkan informasi akurat mengenai komponen, bahan peledak, dan parameter operasional.
Disebutkan, munisi mortir 122 mm ini adalah jenis AZ111-A2 High-Explosive (HE) canggih, yang terkenal dengan komposisi aluminiumnya.
Mortir dilengkapi kemampuan Point-Detonating Super-Quick (PDSQ) untuk fungsi tumbukan dan penundaan serta menawarkan peningkatan sensitivitas dibandingkan pendahulunya, AM111-A1. Sekering ini pada dasarnya adalah replika model DA111-A2 buatan Jerman.
Dirancang sebagai bahan bakar tumbukan Point-Detonating (PD), seri AM111-A2 Iran mencakup fitur penundaan opsional, dapat disesuaikan melalui sekrup putar yang terletak di sisi bahan bakar. Mekanisme keselamatan diintegrasikan ke dalam desain melalui mekanisme rotor, yang diatur oleh sistem pelepasan mekanis.
Rotor ini dilengkapi dengan dua detonator, satu untuk ledakan tumbukan Super Cepat (SQ) dan satu lagi untuk aksi tunda. Detonator spesifik akan diaktifkan ditentukan oleh pengaturan sekrup putar, memungkinkan rotor menyelaraskan detonator yang dipilih dengan pin penembakan sesuai kebutuhan.
Pada tahun 2023, kontrak yang diungkapkan oleh Sky News telah mengonfirmasi bahwa Rusia telah membeli hampir 40.000 mortir 122 mm dari Iran.
Ditambahkan, selain mortir 122 mm, Iran juga telah menjual amunisi artileri medan kaliber 122 mm dan 152 mm dengan harga lebih dari satu juta dolar AS. (RBS)