AIRSPACE REVIEW – Rusia telah meningkatkan rudal jelajah Kh-101 dan melengkapinya dengan dua hulu ledak yang masing-masing berbobot sekitar 800 kg serta elemen penyerang yang membahayakan manusia.
Surat kabar Ukraina, Ukrainska Pravda, menulis rudal Kh-101 hasil modernisasi pertama kali dilaporkan pada Januari 2024 saat kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu ke pabrik MKB Raduga tempat rudal jelajah tersebut diproduksi.
Berat hulu ledak Kh-101 sebelumnya sekitar 400 kg. Namun, kini bobot hulu ledaknya telah meningkat dua kali lipat. Keberadaan rudal ini kemudian dipastikan dengan ditemukannya sisa-sisa rudal Kh-101 yang jatuh dalam serangan Rusia pada malam tanggal 28-29 Maret.
Salkuran Telegram Polkovnyk GSh mencatat, hulu ledak kedua rudal tersebut mengandung unsur pemukul berbentuk kubus.
Sementara itu Defense Express menambahkan bahwa unsur-unsur tersebut biasanya digunakan dalam rudal antipesawat. Jika digunakan untuk menyerang sasaran di darat, rudal tersebut dapat menimbulkan efek merusak yang signifikan pada manusia.
Pemasangan hulu ledak tambahan ke hulu ledak fragmentasi-ledakan tinggi dimungkinkan dengan mengurangi ukuran tangki bahan bakar. Ini berarti terjadi pengurangan jangkauan terbang rudal Kh-101. Namun jika jangkauannya dikurangi dari 5.500 km menjadi 2.250 km, hal ini tidak akan mengubah situasi secara signifikan.
Ditambahkan, jika rudal tersebut diluncurkan dari Oblast Saratov dan bahkan jika fasilitas di Oblast Lviv menjadi sasaran, Kh-101 masih memiliki sisa jarak 500-700 km untuk melakukan manuver tambahan, tulis portal pertahanan Ukraina tersebut. (RNS)