AIRSPACE REVIEW – Direktorat Jenderal Persenjataan (DGA) Perancis mengungkapkan telah melaksanakan pengujian sistem optik inframerah Thales baru untuk sistem Infra-Red Search and Track (IRST). Sistem ini akan melengkapi jet tempur Rafale F4.2 Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis.
“DGA sedang melakukan pengujian pada sistem optik inframerah baru dari sistem Front Sector Optronics (FSO) Thales IRST yang akan melengkapi Rafale F4.2 milik Angkatan Udara dan Angkatan Laut Prancis,” tulis DGA di media sosial pada hari Rabu.
Sistem FSO Thales dirancang untuk meningkatkan kemampuan tempur kolaboratif pesawat tempur Rafale. Dilengkapi dengan sensor deteksi dan identifikasi jarak jauh pasif yang canggih, pilot akan dapat mendeteksi, melacak, dan menyerang target menggunakan penangkapan inframerah musuh.
Sistem FSO memiliki kemampuan dual-band, memberikan kemampuan pelacakan unik baik pada siang hari melalui pita TV maupun pada malam hari melalui pita IR. Karena ini adalah sistem pasif, fungsi IRST memastikan bahwa pilot dapat mencari target tanpa mengeluarkan sinyal, sehingga mengurangi risiko deteksi.
Fungsi FSO-IRST Thales akan memperkuat kemampuan perlindungan area udara Rafale, terutama bila digunakan dalam mode Elektro Optik (EO)/IR resolusi tinggi, sehingga memungkinkan identifikasi target positif.
Prancis saat ini sedang meningkatkan jet tempur Rafale dengan beberapa kemajuan, termasuk layar yang dipasang di helm Scorpion, peningkatan rudal udara ke udara, dan peningkatan kemampuan sensor.
Dalam pembaruan F4.2, fokusnya beralih ke peperangan yang terhubung. Sistem baru, seperti tautan data canggih dan perangkat lunak radio digital, menawarkan komunikasi yang lancar dan berbagi data, yang sangat penting untuk operasi bersama.
Di antara peningkatan penting pada standar F4.2 adalah integrasi Optronics Sektor Depan Thales, yang menawarkan optik inframerah yang lebih baik. Peningkatan ini bertujuan untuk memberikan sensor Rafale gambar yang lebih jelas, sehingga meningkatkan kemampuan identifikasi malam hari. (RNS)