AIRSPACE REVIEW – Quarterhorse, pesawat otonom tak berawak berkecepatan tinggi yang dikembangkan oleh perusahaan startup Hermeus, Amerika Serikat dijadwalkan terbang untuk pertama kalinya pada musim panas tahun ini.
Hermeus telah meluncurkan prototipe pesawat Quarterhorse tersebut pada 24 Maret 2024 di pabriknya di Atlanta. Pesawat prototipe Mk 1 ini adalah versi kedua dari Quarterhorse, platform uji kecepatan tinggi yang dikembangkan Hermeus.
Sementara, pesawat versi awal yang disebut Mk 0, telah menyelesaikan kampanye uji coba di daratnya pada November 2023 lalu, tapi tak digunakan untuk terbang.
Sasaran Hermeus adalah membuat satu kendaraan uji per tahun. CEO Hermeus AJ Piplica mengatakan kepada C4ISRNET baru-baru ini.
Departemen Pertahanan AS (Pentagon) dilaporkan telah tertarik menggunakan Quarterhorse untuk membantu pengujian proyek pesawat yang dikembangkannya sendiri. Pentagon tidak memiliki infrastruktur uji penerbangan untuk mendukung lebih dari 70 program pengembangan hipersonik yang dilakukan oleh dinas militer.
Dalam beberapa tahun terakhir, departemen ini telah berupaya meningkatkan irama penerbangannya dengan mendanai sistem komersial seperti Quarterhorse dan mengembangkan tempat uji terbang untuk material dan komponen canggih.
Laboratorium Penelitian Angkatan Udara (AFRL) adalah investor awal di Quarterhorse. AFRL telah memberikan Hermeus kontrak senilai 1,5 juta dolar AS pada tahun 2020 dan 60 juta dolar AS lagi pada tahun 2021.
Pada November 2023, Unit Inovasi Pertahanan (DIU) juga memilih Quarterhorse untuk program Kemampuan Pengujian Lintas Udara Hipersonik dan Irama Tinggi atau HyCAT (Hypersonic and High-Cadence Airborne Testing Capabilities), yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengujian penerbangan Departemen Pertahanan AS.
Setelah proses pembangunan selama 204 hari, prototipe Mk 1 sekarang akan menjalani pengujian darat di Atlanta sebelum dikirim ke Pangkalan Angkatan Udara Edwards di California untuk pengujian tambahan.
Tujuan dari penerbangan pertama, yang akan lepas landas dari Edwards, adalah untuk mendemonstrasikan lepas landas dan mendarat berkecepatan tinggi.
Hermeus akan memberikan data penerbangan ke AFRL, DIU, dan pelanggan lainnya. Tes ini juga sebagai data masukan untuk pesawat Mk 2 yang akan terbang tahun 2025 dan mencapai kecepatan supersonik.
Selanjutnya akan menyusul pesawat Mk 3 yang akan terbang pada 2026, dengan penerbangan berkecepatan hipersonik, target hingga kecepatan 5 Mach atau lebih. (RBS)