AIRSPACE REVIEW – Swedia telah membuka kemungkinan untuk memasok senjata canggihnya yakni berupa jet tempur multi peran Saab Gripen ke Ukraina. Hal ini dinyatakan oleh Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson dalam sebuah wawancara dengan Kyiv Independent pada 28 Maret 2024.
Jonson menyebutkan, pembicaraan sedang berlangsung mengenai kemungkinan transfer jet tempur canggih Gripen ke Ukraina.
Pernyataan tersebut muncul setelah Swedia akhirnya bergabung menjadi anggota NATO pada 7 Maret 2024. Tampaknya hal ini telah yang menjadi pendorong bagi Swedia untuk mempertimbangkan pengiriman jet tempur ke Swedia, Army Recognition mewartakan (29/3).
Namun tak diungkapkan berapa pesawat yang akan disumbangkan dan kapan pelatihan pilot Ukraina akan dimulai.
Mengenai Gripen, merupakan jet tempur yang dikenal karena keserbagunaannya dan kinerja tempurnya yang mumpuni. Pesawat ini dinilai dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan pertahanan dan ofensif Angkatan Udara Ukraina.
Gripen unggul dalam berbagai skenario pertempuran, mulai dari pertempuran udara ke udara hingga misi serangan presisi. Desainnya menekankan kemampuan manuver yang gesit, kemampuan bertahan hidup, dan sanggup untuk beroperasi dari landasan udara pendek dan improvisasi, sehingga sangat cocok untuk kondisi pertempuran yang tengah berlangsung di Ukraina.
Dilengkapi dengan sistem radar canggih dan mampu membawa berbagai senjata, termasuk rudal udara-ke-udara dan bom berpemandu presisi, Gripen dapat menyerang sasaran dalam jarak jauh dan melakukan berbagai misi.
Sistem peperangan elektronik canggihnya memberikan perlindungan signifikan terhadap sistem radar dan rudal musuh, sehingga meningkatkan kemampuan bertahan pesawat di wilayah udara yang diperebutkan. (RBS)