AIRSPACE REVIEW – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah menyetujui kemungkinan penjualan tank tempur utama (MBT) Abrams dan peralatan terkait lainnya ke Bahrain senilai hingga 2,2 miliar dolar AS.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) menyatakan, hal ini merupakan langkah signifikan dalam memperkuat kemampuan pertahanan Bahrain.
DSCA di lamannya membeberkan daftar alutsista yang disetujui untuk dijual ke Bahrain, yakni lima puluh (50) Tank Tempur Utama M1A2 SEPv3 Abrams; empat (4) Kendaraan Pemulihan Tempur M88A2 HERCULES; delapan (8) Jembatan Serangan Gabungan M1110; delapan (8) Kendaraan Pelanggar Serbu M1150; delapan (8) Jembatan Gunting Serbu Berat (HASB); seratus (100) senapan mesin M240 Coaxial 7.62mm; tiga (3) mesin Turbin Gas AGT1500; enam ribu (6.000) proyektil Target Practice Multi Purpose Tracer (TPMP-T) 120mm M1002; dan lima ribu tujuh ratus enam puluh (5.760) Pelacak Serbaguna Peledak Tinggi 120mm M1147.
Selain itu terdapat senapan mesin kaliber M2A1 .50; Stasiun Senjata Umum yang Dioperasikan Jarak Jauh Profil Rendah (CROWS-LP); Sistem Perbaikan Maju; peluncur granat asap M250; amunisi dinas dan pelatihan; M1300/M1302 Sistem Pengangkut Alat Berat yang Ditingkatkan (EHETS); Kapal tanker Heavy Expanded Mobility Tactical Truck (HEMTT) M978A4 dan Sistem Penanganan Beban (LHS); M074A1 Sistem Beban Pallet dan trailer serta rak datar; peralatan pendukung dan pengujian; integrasi dan dukungan pengujian; suku cadang dan perbaikan; Alat Khusus dan Alat Uji (STTE); peralatan komunikasi.
Lalu penerima Global Positioning System (GPS) berbasis Modul Anti-Spoofing Ketersediaan Selektif (SAASM); pengiriman dan dukungan perangkat lunak; Peralatan Identifikasi Teman atau Musuh (IFF); publikasi dan manual teknis; pelatih pemeliharaan; peralatan pelatihan; Layanan dukungan teknik, teknik, dan logistik Pemerintah dan kontraktor AS; Sistem Uji Otomatis Generasi Berikutnya (NGATS); dan elemen logistik serta dukungan program terkait lainnya.
Penjualan ini akan melibatkan enam kontraktor pertahanan terkemuka AS yakni General Dynamics Land Systems, BAE Systems, Leonardo DRS, Honeywell Aerospace, RTX Corporation, dan Lockheed Martin.
Keputusan pemerintahan Joe Biden untuk menyetujui penjualan tersebut terjadi di tengah ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah.
Menurut DSCA, usulan penjualan tersebut sejalan dengan kebijakan luar negeri dan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat, menekankan peran Bahrain sebagai Sekutu Utama Non-NATO yang sangat penting dalam mendorong stabilitas politik di kawasan Timur Tengah. (RBS)