AIRSPACE REVIEW – Rencana pemasangan senjata laser energi tinggi pada pesawat AC-130J Ghostrider milik Angkatan Udara AS (USAF) tidak jadi dilaksanakan. Hal ini dipastikan setelah Komando Operasi Khusus Angkatan Udara(AFSOC) secara resmi menghentikan program Airborne High Energy Laser (AHEL) karena tantangan teknis yang dihadapi selama integrasi dan pengujian darat.
Program AHEL bertujuan untuk memberikan opsi rahasia dengan tingkat kerusakan rendah bagi operasi khusus dengan menonaktifkan titik komunikasi musuh, kendaraan ringan, dan infrastruktur listrik dengan sinar laser yang kuat.
Juru Bicara AFSOC seperti diberitakan Military.com menyatakan, program AHEL tidak jadi diuji untuk operasi dari pesawat tempur AC-130J Ghostrider di tengah pengujian darat terbuka.
AFSOC sebelumnya telah menyatakan pada November 2023 bahwa pengujian AHEL melalui udara akan dimulai pada Januari 2024 dan selesai pada bulan Juni, namun hal itu tidak pernah terlaksana.
Meskipun AHEL mencapai operasi end-to-end dan berkekuatan tinggi yang signifikan selama uji darat, integrasi yang terlewat dan jendela uji penerbangan mendorong AFSOC untuk memokuskan kembali pada pengujian darat untuk meningkatkan operasi dan keandalan postur untuk keberhasilan hand- off, lanjut AFSOC.
Singkatnya, AHEL mungkin akan digunakan oleh platform lain milik USAF, namun kemungkinan besar tidak oleh AC-130J.
AFSOC telah melakukan upaya untuk memasang laser berenergi tinggi pada pesawat sayap tetap sejak tahun 2015. Dengan Lockheed Martin AFSOC menerima kontrak pada bulan Januari 2019 untuk mengintegrasikan dan mendemonstrasikan AHEL pada AC-130J. Sistem AHEL telah dikirimkan oleh Lockheed Martin ke USAF pada tahun 2021.
Sistem AHEL awalnya direncanankan untuk digunakan untuk peran untuk mendukung operator khusus terhadap target seperti titik komunikasi, kendaraan ringan hingga menengah, dan infrastruktur listrik. Senjata ini difungsikan tanpa dentuman, deru, ledakan, atau dengungan suara mesin.
Pada tahun 2010 senjata ini sebenarnya telah diuji coba menggunakan pesawat Boeing 747 milik USAF dan berhasil menjatuhkan rudal balistik selama pengujian di lepas pantai California.
Sayangnya, tampaknya tidak ada dana lanjutan untuk program ini. Pendanaan untuk AHEL pun telah dihilangkan dari pengajuan anggaran tahun fiskal 2025.
Mengenai masa depan AHEL sebagai bagian dari sistem senjata laser lainnya, belum jelas apakah senjata ini akan digunakan oleh lembaga lain. (RNS)