India menandatangani dua kontrak besar untuk armada pesawat multiperan Dornier Do-228

Dornier Do 288Istimewa

AIRSPACE REVIEW – Kementerian Pertahanan India telah menandatangani dua kontrak besar dengan Hindustan Aeronautics Limited (HAL) untuk pengadaan dan memodernisasi armada Dornier Do-228.

Kontrak pertama ditandatangani pada 10 Maret, dengan senilai Rs 6,67 miliar, untuk pasokan enam pesawat Do-228 NG tambahan untuk Angkatan Udara India.

Sementara kontrak kedua ditandatangani pada 15 Maret, senilai Rs 2.890 crores untuk Mid-Life Upgrade (MLU) 25 pesawat Do-228 milik Angkatan Laut India.

Peningkatan usia paruh baya ini mencakup pemasangan sistem avionik canggih dan sensor peran utama, yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan pesawat dalam pengawasan maritim dan pesisir, pengumpulan intelijen elektronik, dan pengembangan kesadaran situasional maritim.

Selain itu, modernisasi ini akan memungkinkan pesawat untuk memenuhi fungsi sekunder penting seperti pencarian dan penyelamatan, evakuasi medis, dan hubungan komunikasi.

Mengenai Do-228, pesawat yang aslinya berasal dari Jerman ini dirancang khusus untuk beroperasi dari landasan pendek atau semi-siap, ideal untuk wilayah yang sulit diakses seperti rangkaian pulau dan Timur Laut India.

Fitur teknis ini memungkinkan Do-228 unggul dalam operasi jarak pendek dengan tetap mempertahankan kapasitas muatan yang signifikan.

Versi modern dari Do-228, dikenal sebagai Do-228 NG (Generasi Berikutnya), menampilkan karakteristik yang ditingkatkan secara signifikan dibandingkan pendahulunya.

Di antara lebih dari 350 modifikasi desain, salah satu yang paling menonjol adalah penerapan glass cockpit UNS-1 milik Universal.

Hal ini memungkinkan penerbangan berdasarkan aturan penerbangan instrumen (IFR) dengan satu pilot, selain aturan penerbangan visual (VFR), yang pertama di dunia kategorinya menurut RUAG Aviation.

Kokpit dilengkapi dengan empat layar besar, termasuk dua layar penerbangan utama dan dua layar multifungsi, yang menampilkan semua data penerbangan penting.

Sistem navigasinya lengkap, meliputi VHF Omni Directional Range (VOR), Distance Measureing Equipment (DME), Automatic Direction Finder (ADF), radar altimeter, Global Positioning System (GPS), komputer data udara, dan sistem manajemen penerbangan.

Meski dirancang untuk operasi dua pilot, pesawat ini dapat diterbangkan oleh satu pilot berkat kemajuan tersebut. Pilihan seperti autopilot tiga sumbu, radar cuaca, dan radio HF juga tersedia.

Peningkatan signifikan lainnya termasuk mesin Garrett TPE331-10, yang dioptimalkan untuk bekerja dengan baling-baling komposit lima bilah baru, yang lebih efisien, lebih cepat untuk dihidupkan, dan menghasilkan lebih sedikit getaran dan kebisingan dibandingkan pendahulunya yang terbuat dari logam empat bilah. (RBS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *