AIRSPACE REVIEW – Pabrikan pengembang helikopter kenamaan asal Amerika Serikat, Sikorsky-Lockheed Martin, pada 27 Februari, mengumumkan rencananya untuk membangun, menguji, dan menerbangkan demonstran HEX/VTOL (hybrid-electric vertical takeoff and landing).
Pesawat generasi baru ini dilengkapi dengan sayap yang dapat dimiringkan (tilt wing), selama proses tinggal landas dan mendarat.
HEX/VTOL akan menampilkan berbagai tingkat elektrifikasi, dan sistem otonomi canggih untuk penerbangan berawak opsional.
Presiden Sikorsky Paul Lemmo berujar, “Kami tidak pernah berhenti berinovasi di Sikorsky. Otonomi dan elektrifikasi akan membawa perubahan transformasional terhadap keselamatan penerbangan dan efisiensi operasional pesawat VTOL berukuran besar”.
Ditambahkan oleh Paul Lemmo, program demonstran HEX/VTOL ini akan memberikan wawasan berharga bagi Sikorsky dan konfigurasi pilihan yang relevan bagi pelanggan komersial dan militer di masa depan.
Program HEX/VTOL akan memberikan keuntungan pada jangkauan lebih dari 500 mil laut dengan kecepatan tinggi, sistem mekanis yang lebih sedikit untuk mengurangi kompleksitas, dan biaya pemeliharaan yang lebih rendah.
Saat ini Sikorsky Innovations dan GE Aerospace sedang menyelesaikan desain untuk membangun sistem tenaga listrik hibrida yang diuji dengan motor listrik 600KW.
Pesawat ‘testbed’ ini merupakan langkah pertama untuk mengevaluasi kinerja hover dari demonstrator HEX/VTOL berikutnya/lanjutan.
Prototipe pesawat pertama yang dibangun berbobot kotor maksimum seberat 9.000 pon dengan turbogenerator kelas 1,2 MW dan elektronika daya terkait.
Sayangnya, Sikorsky belum menginformasikan kapan prototipe HEX/VTOL akan diluncurkan, juga kapan menjalani penerbangan perdananya.
Mengenai Sikorsky Innovations, anak perusahaan ini dibentuk pada tahun 2010 untuk mengatasi tantangan teknologi terhadap kecepatan, otonomi, dan kecerdasan sayap putar (helikopter). (RBS)