AIRSPACE REVIEW – Angkatan Dirgantara Rusia (VKS) dilaporkan telah mengerahkan satu jet tempur Su-57 Felon untuk menyerang target militer di Ukraina timur. Pesawat tersebut dikawal oleh dua jet tempur Su-35, sebuah laporan menyebutkan.
Serangan tersebut dilakukan pada tanggal 18 Februari. Sumber menunjukkan bahwa pesawat tersebut menggunakan rudal jelajah siluman Kh-69 yang canggih, yang dirancang khusus untuk platform Su-57.
Beroperasi dari wilayah pendudukan di wilayah Luhansk, Su-57 memasuki wilayah udara Ukraina di bawah pengawalan dan meluncurkan rudal. Karena kerusakan teknis, rudal tersebut meleset dari sasarannya dan jatuh di lapangan, tulis Defence Blog.
Meskipun rudal Kh-69 gagal mencapai target yang dituju, laporan sebelumnya menunjukkan bahwa rudal ini juga digunakan dalam serangan udara pada tanggal 7 dan 8 Februari. Kh-69 adalah rudal turunan dari Kh-59MK2.
Dengan hulu ledak seberat 320 kg, rudal Kh-69 mampu menimbulkan kerusakan yang berart terhadap targetnya. Rudal ini juga bersifat fleksibel karena dapat diisi dengan hulu ledak yang lebih kecil dengan dampak yang lebih luas atau dilengkapi dengan penetrator yang lebih kuat maupun sebagai pembawa bom curah.
Selain itu, Rusia juga dilaporkan menggunakan Su-57 terbaru dalam serangan rudal ke Ukraina untuk membuat film propaganda militer.
Sukhoi Su-57 adalah pesawat tempur multiperan siluman bermesin ganda yang dikembangkan oleh Sukhoi, bagian dari United Aircraft Corporation, Rostec.
Pesawat tempur generasi kelima yang mampu melakukan pertempuran udara serta serangan darat dan maritim ini menggabungkan kemampuan karakteristik siluman, kemampuan manuver super, penjelajahan super, avionik terintegrasi, dan kapasitas muatan internal yang besar.
Su-57 diharapkan dapat menggantikan MiG-29 dan Su-27 dalam dinas militer Rusia dan juga telah dipasarkan untuk ekspor. Pesawat prototipe Su-57 pertama terbang pertama kali pada tahun 2010. (RNS)