AIRSPACE REVIEW – Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi delapan jet Lockheed Martin F-35A, sebagai bagian dari upaya berkelanjutannya untuk memperbarui armada pesawatnya.
Pembelian baru ini akan menambah akuisisi 12 F-35B versi V/STOL yang diumumkan sebelumnya, seperti disampaikan Menteri Pertahanan Ng Eng Hen saat debat anggaran Kementerian Pertahanan (MINDEF) pada 28 Februari. Pesawat F-35A ini dijadwalkan untuk dikirim sekitar tahun 2030.
Biaya spesifik untuk jet F-35A ini tidak diungkapkan, namun diindikasikan bahwa harga per unit model ini dalam lot produksi terbaru adalah sekitar 82,5 juta dolar AS, lebih murah dibandingkan F-35B yang mencapai 109 juta dolar AS.
Keputusan pengadaan F-35A ini menyusul pembelian awal empat F-35B oleh Singapura pada tahun 2020 dan tambahan delapan unit pada tahun 2023.
Varian F-35A terkenal karena daya tahan dan kapasitas muatannya, karakteristik yang diharapkan dapat melengkapi kemampuan operasional yang diberikan oleh F-35B, yang memiliki fitur lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (V/STOL).
Akuisisi ini terjadi ketika RSAF bersiap untuk menghentikan penggunaan jet tempur F-16 yang sudah tua, yang telah digunakan sejak 1998. F-16 RSAF direncanakan untuk dipensiunkan pada pertengahan tahun 2030-an.
Nantinya, armada masa depan RSAF akan terdiri dari jet F-35A, F-35B, dan F-15SG, kombinasi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan komprehensif pertahanan udara Singapura. (RBS)