AIRSPACE REVIEW – Korps Marinir AS (USMC) berhasil menyelesaikan uji terbang yang kedua kali XQ-58A Valkyrie. Pengujian kendaraan udara tak berawak taktis otonom dan berbiaya rendah ini dilaksanakan pada 23 Februari 2024 dari Pangkalan Angkatan Udara Eglin, Florida..
Keberhasilan penerbangan ini merupakan tonggak penting dalam penerapan Project Eagle, strategi modernisasi penerbangan layanan ini untuk mendukung upaya modernisasi Force Design yang lebih luas.
XQ-58A dan platform penelitian dan eksperimen Project Eagle lainnya akan menginformasikan kemampuan yang dibutuhkan dalam konflik di masa depan hingga tahun 2040.
Sebelumnya, uji terbang pertama jet tanpa awak XQ-58A, sukses dilaksanakan pada 3 Oktober 2023, dari tempat yang sama.
Insinyur Skuadron Uji Penerbangan ke-40 membantu memfasilitasi dan mendukung pengujian XQ-58A Angkatan Udara dan Korps Marinir AS di Eglin.
Wahana XQ-58A ini memberi Korps Marinir AS platform uji coba untuk mengembangkan teknologi dan konsep baru untuk mendukung Satuan Tugas Darat Udara Laut, seperti penerbangan otonom dan kerja sama drone ini dengan pesawat berawak.
XQ-58A memiliki total enam penerbangan uji yang direncanakan, yang akan mengevaluasi efektivitas dukungan elektronik otonom untuk platform berawak seperti jet tempur siluman F-35B Lightning II milik Korps Marinir AS dan potensi platform berkemampuan AI (kecerdasan buatan). AI akan menjadi elemen penting dalam peperangan di masa depan.
Mengenai XQ-58A Valkyrie adalah pesawat taktis tanpa awak yang dirancang dan diproduksi oleh Kratos Defense & Security Solutions, Inc. Drone ini dirancang untuk beroperasi di lingkungan yang menantang, dapat dipersenjatai, serta beroperasi secara mandiri atau menjadi Loyal Wingman dari jet tempur berawak. (RBS)