PASUKAN Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan kembali mengerahkan sistem peluncur roket multilaras (MLRS) baru mereka yang diberi nama Lahav di Jalur Gaza untuk menghadapi militan Hamas pada awal Februari 2024 ini.
Sebelumnya, pada awal konflik yang dimulai pada 7 Oktober 2023, Batalyon 334 dari Brigade Penembakan 282 telah menggunakan sistem Lahav untuk pertama kalinya. Sistem ini menembakkan ratusan roket ke Jalur Gaza.
Roket artileri medan Lahav dikembangkan berdasarkan sistem PULS oleh Elbit Systems, yang dipasang pada truk Oshkosh HEMTT (Heavy Expanded Mobility Tactical Truck) berpenggerak 8X8.
Diperkenalkan pada tahun 2020, sistem Lahav diintegrasikan ke dalam persenjataan Korps Artileri Israel, dengan latihan dimulai pada tahun yang sama.
Meskipun awalnya dijadwalkan untuk transisi menggantikan M270 MLRS beroda rantai, namun Batalyon 334 dengan cepat memobilisasi Lahav sebagai tanggapan terhadap meningkatnya serangan militan Hamas.
Pasukan IDF puas dengan kinerja Lahav, terutama kemampuannya untuk mencapai lokasi yang diperlukan dalam hitungan menit dan bersiap untuk misi baru dalam waktu satu jam.
Sistem ini secara signifikan meningkatkan daya tembak dan fleksibilitas operasional IDF, memungkinkan penembakan yang lebih cepat dan peningkatan akurasi dibandingkan dengan peluncur M270 sebelumnya.
Selama misi tempurnya, Batalyon 334 dibekali dengan dua jenis roket yang digunakan oleh Lahav yakni Romah dan Ra’am Eitan.
Roket Romah memiliki kaliber 122 mm dengan 18 roket per pod, dilengkapi hulu ledak 20 kg dan berjangkauan 35 km, yang dapat meliputi Jalur Gaza dari ujung ke ujung.
Sementara Ra’am Eitan memiliki kaliber 227 mm, membawa 6 roket per pod dan dirancang untuk penyebaran munisi tandan, dengan jangkauan 40 km.
Ra’am Eitan sendiri belum digunakan tetapi dikerahkan di bagian utara negara itu sebagai tindakan pencegahan terhadap ancaman dari pasukan Hizbullah yang bercokol di Libanon.
-RBS-