ASIA-PASIFIK, termasuk China dan India, diprediksi menjadi kawasan dengan pertumbuhan maskapai penerbangan tertinggi di dunia. Dalam satu dekade ke depan kawasan ini membutuhkan 9.000 pesawat baru untuk menopang kebutuhan ini di mana 3.800 unit di antaranya merupakan kebutuhan dalam lima tahun mendatang.
Cindy Koh, Wakil Presiden Eksekutif Dewan Pembangunan Ekonomi Singapura (SEDB), dalam konferensi pers dengan wartawan sebelum pelaksanaan Singapore Airshow 2025 di Changi Exhibition Center menegaskan, Asia-Pasifik merupakan salah satu ekosistem kedirgantaraan terbesar di dunia dan paling beragam.
“Ini adalah wilayah dengan pertumbuhan ekonomi terbesar dan tercepat serta terdapat peningkatan kelas menengah dengan meningkatnya permintaan akan perjalanan udara,” kata Koh.
Ia menambahkan, lalu lintas penumpang di wilayah ini diproyeksikan memiliki tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,5% selama dua dekade mendatang. Pada tahun 2037, ia memperkirakan kawasan ini akan memiliki jumlah armada terbesar, mencakup lebih dari 40% total armada global.
Sejak Singapore Airshow terakhir pada tahun 2022, SEDB telah bekerja sama dengan perusahaan dirgantara dan menarik lebih dari sepuluh proyek baru. Perusahaan yang terlibat dalam proyek ini telah berkomitmen untuk berinvestasi lebih dari 750 juta dolar Singapura di Singapura selama tiga hingga lima tahun ke depan,
Pratt & Whitney/RTX memperluas pusat MRO mesin GTF di Singapura sebesar lebih dari 60% dan ST Engineering membangun fasilitas MRO baru di Changi dengan empat hanggar pesawat berbadan lebar baru.
Dari segi digital, Thales juga telah mendirikan Air Traffic Management Centre of Excellence di Singapura, dikutip Royal Aeronautical Society.
-RNS-