RUSIA telah berhasil menyelesaikan penjualan dan pengiriman sistem pertahanan udara jarak pendek Pantsir-S1 ke Arab Saudi. Perkembangan ini muncul di tengah Pameran Pertahanan Dunia 2024 yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, media italia RID melaporkan.
Dengan transaksi ini, Arab Saudi menjadi pelanggan ketiga dari Teluk Persia yang mengakuisisi sistem ini, setelah Uni Emirat Arab dan Oman. Sumber yang sama telah mengungkapkan masalah terkait pembayaran karena dikeluarkannya bank-bank Rusia dari sistem SWIFT internasional. Situasi ini muncul akibat sanksi Barat sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Namun, jumlah pasti sistem yang dibeli dan konfigurasi spesifiknya masih dirahasiakan.
Sistem Pantsir-S1 telah teruji dalam pertempuran. Perbaikan dan modifikasi baru-baru ini, khususnya pada komponen perangkat lunaknya, telah membuatnya sangat efektif di Ukraina dalam memitigasi ancaman rudal dan roket.
Sebagai dua produsen minyak terbesar di dunia, Arab Saudi dan Rusia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas pasar minyak global. Kedua negara ini sering berkoordinasi melalui aliansi OPEC+ untuk mengatur kebijakan produksi minyak mereka secara efektif, dan memastikan stabilisasi harga minyak. Akibatnya, mengambil sikap tegas terhadap Rusia berpotensi membahayakan kemitraan ekonomi penting ini.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap sikap ini adalah pertimbangan geopolitik Arab Saudi. Kerajaan Arab Saudi telah berupaya untuk mendiversifikasi hubungan internasionalnya, berupaya mengurangi ketergantungannya pada Amerika Serikat. Strategi ini telah memperkuat hubungan dengan Rusia dan negara-negara lain. Oleh karena itu, mendukung AS melawan Rusia dalam konflik Ukraina dapat merugikan tujuan strategis ini.
Selain itu, landasan kebijakan luar negeri Arab Saudi adalah non-intervensionisme. Negara ini lebih memilih untuk menjaga netralitas dalam konflik internasional kecuali jika keamanan nasionalnya terancam secara langsung. Kebijakan ini berakar kuat pada prinsip penghormatan terhadap kedaulatan negara dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
Terakhir, penting untuk digarisbawahi bahwa sikap Arab Saudi terhadap konflik Ukraina tidak menunjukkan adanya masalah besar dalam hubungannya dengan AS. Terlepas dari posisinya dalam masalah ini, Kerajaan Arab Saudi mempertahankan hubungan yang kuat dengan AS di berbagai sektor, terutama pertahanan dan keamanan. Namun, dalam isu yang terisolasi ini, kepentingan dan pertimbangan strategisnya lebih selaras dengan sikap netral atau non-konfrontatif, tulis Bulgarian Military.
Pantsir-S1 (NATO: SA-22 Greyhound) adalah sistem senjata artileri antipesawat dan rudal permukaan ke udara jarak pendek hingga menengah yang diproduksi di Rusia. Sistem ini dirancang untuk melindungi fasilitas militer dan industri utama dan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan sistem pertahanan udara jarak jauh dengan menghilangkan amunisi berpemandu presisi.
Sistem ini dilengkapi dengan radar dan sistem elektro-optik yang dapat mendeteksi, melacak, dan menyerang target pada jarak hingga 36 km dan ketinggian hingga 15 km. Pantsir-S1 dapat melacak hingga 20 target secara bersamaan dan menyerang tiga di antaranya dengan rudalnya. Selain itu, Pantsir-S1 memiliki mobilitas tingkat tinggi, mampu mencapai kecepatan hingga 100 km/jam di jalan raya.
Jangkauan operasional Pantsir-S1 cukup luas. 12 rudal permukaan ke udara yang dipandu memiliki jangkauan kehancuran hingga 20 km untuk target aerodinamis dan hingga 15 km untuk target balistik. Dua senjata otomatis ganda 30mm pada sistem ini efektif hingga jarak 4 km dan ketinggian hingga 3 km.
-JDN-