AKIBAT kurangnya dana, Amerika Serikat dilaporkan tidak dapat memperbaiki senjatanya yang dipasok ke pasukan Ukraina. AS mulai kehabisan dana yang sebelumnya memungkinkan mereka memberikan bantuan militer ke Ukraina.
Alokasi sebesar 61 miliar USD sudah direncanakan, namun pencairannya belum disetujui oleh Kongres, karena Partai Republik dan Demokrat tidak berniat saling memberikan bantuan, terutama pada tahun pemilu. Minggu ini, Gedung Putih telah mendesak para senator untuk mencapai kesepakatan.
Pada tanggal 23 Januari, juru bicara Pentagon Jenderal Pat Ryder menggambarkan kesulitan yang ada saat ini. “Situasi pendanaan kami telah mencapai titik di mana kami harus menghentikan penarikan cadangan kami, mengingat potensi dampaknya terhadap kesiapan militer kami. Selanjutnya, hal ini menghambat kemampuan kami untuk memenuhi persyaratan yang ada di medan perang Ukraina, termasuk artileri, senjata antitank, dan rudal pertahanan udara,” jelasnya dikutip media.
Ryder lebih lanjut menyebutkan bahwa dengan tidak adanya alokasi dana yang diperlukan, kapasitas Gedung Putih untuk membantu Ukraina dalam mempertahankan sistem yang telah diberikan kepada Ukraina berkurang drastis.
Saat ini, AS tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan Ukraina dalam hal persenjataan dan sistem amunisi. Mirisnya, mereka juga tidak mampu menyediakan pemeliharaan operasional penting (MCO) yang diperlukan untuk memelihara peralatan yang telah dipasok sebelumnya.
Ini termasuk aset militer penting seperti peluncur roket multilaras M142 HIMARS, baterai pertahanan udara Patriot, kendaraan lapis baja Bradley, dan tank Abrams.
Keadaan rumit inilah yang sedang dihadapi Ukraina saat ini, ditengah serangan berkala militer Rusia yang tak henti-hentinya.
Meskipun terdapat tantangan-tantangan ini, beberapa negara utama Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Jerman tetap teguh dalam mendukung pasukan Ukraina dalam menghadapi segala rintangan. Selain itu, Ukraina telah secara aktif menjalin aliansi kapasitas dalam Kelompok Kontak Pertahanan.
Komisi Eropa dan NATO, telah mendorong inisiatif yang bertujuan untuk memasok sumber daya penting bagi pasukan Ukraina, terutama sistem artileri. Namun upaya tersebut nampaknya lambat terwujud.
Pada tanggal 1 Februari, besok, sebuah keputusan penting menunggu 27 anggota Uni Eropa, apakah mereka akan menyetujui atau tidak untuk membentuk dana khusus sebesar 50 miliar euro yang ditujukan untuk Kyiv.
-RBS-