EMPAT PILOT Angkatan Udara Ukraina saat ini sedang dilatihn menerbangkan jet tempur F-16 di Pangkalan Garda Nasional Udara Morris, Arizona, di Tucson, Amerika Serikat. Mereka menjalani pelatihan ini di bawah bimbingan para instruktur dari Unit Pelatihan F-16 asing dari Wing ke-162 Angkatan Udara AS (USAF).
Departemen Pertahanan AS menyatakan, beberapa pilot lainnya masih menjalani pelatihan bahasa Inggris, sementara sekitar 20 teknisi juga mendapat pelatihan yang sama di Pangkalan Gabungan San Antonio, Texas selama beberapa bulan ke depan, seperti diwartakan Air & Space Forces Magazine.
Sebelumnya, Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Internasional Celeste Wallander mengatakan, pelatihan pilot F-16 untuk Ukraina sesuai hasil pertemuan virtual Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina yang dihadiri lebih dari 50 negara pemberi bantuan militer ke Ukraina.
“Kami bertujuan untuk memberikan kemampuan operasi awal bagi Ukraina dengan program F-16 pada tahun 2024, yang akan memerlukan pilot terlatih, platformnya, serta pengelola dan penopang terlatih, infrastruktur, suku cadang, dan amunisi,” kata Wallander pada 23 Januari.
Pemerintah AS menyetujui transfer F-16 apa pun ke Ukraina dan memberikan dukungan suku cadang selama tiga bulan. Akan tetapi Washington tidak berencana untuk menyediakan F-16 sendiri bagi Ukraina.
Kursus dasar yang dijalani pilot Ukraina di Morris Air Force Base meliputi “Kursus B” selama enam bulan. Kursus ini adalah pengenalan pesawat F-16 dah hal-hal yang diperlukan terkait pesawat ini.
Para calon penerbang F-16 lebih dari 20 negara telah dilatih oleh Wing ke-162 untuk menerbangkan pesawat ini. Pelatihan telah berlasngsung selama beberapa dekade. Pilot Ukraina memulai pelatihan mereka di Tucson pada akhir Oktober 2023. Pada bulan November, Pentagon memperkirakan pelatihan akan memakan waktu lima hingga sembilan bulan, berdasarkan keterampilan masing-masing pilot.
Sementara itu, Denmark memimpin upaya di Eropa untuk melatih Ukraina menggunakan F-16. Pada bulan Agustus, Denmark mengatakan telah mulai melatih delapan pilot dan lebih dari 60 teknisi. Enam pilot tambahan dikirim ke Denmark setelah mempelajari bahasa Inggris khusus penerbangan dan menjalani pendidikan terbang di pesawat pelatihan Angkatan Udara Kerajaan (RAF). Perlu dicatat bahwa RAF tidak mengoperasikan F-16. Pesawat latih yang digunakan adalah pesawat standar NATO.
Dikatakan bahwa meskipun Ukraina memiliki banyak pilot berpengalaman, mereka harus mempelajari doktrin kekuatan udara Barat agar bisa efektif menggunakan F-16. Ukraina sebelumnya telah menerbangkan MiG dan Sukhoi, bukan jet Barat. F-16 adalah pesawat berkursi tunggal, bermesin tunggal dengan sistem hands-on throttle-and-stick (HOTAS) yang kompleks, dengan sakelar dan tombol pada kontrol penerbangan yang dapat menjalankan berbagai fungsi F-16.
Di Tucson, pilot menghabiskan banyak waktu di simulator, bahkan sebelum mengudara. Setelah pelatihan udara dimulai, biasanya tiga perempatnya dilakukan dengan pilot duduk sendiri di kokpit pada F-16C satu kursi, dan waktu pada F-16D dua kursi dengan instruktur di belakang diberi beban menjelang awal pelatihan.
Untuk mencapai kemahiran, seorang pilot harus menghabiskan sekitar 90 jam terbang untuk mempelajari dan mendemonstrasikan semua keterampilan yang diperlukan dari Kursus B. Namun, pelatihan untuk pilot F-16 Ukraina diperkirakan tidak akan mengikuti model yang kaku, terutama karena pelatihan dilakukan di beberapa benua secara bersamaan.
-Poetra-