LAMA DINANTIKAN pesawat misi khusus AEW&C (Airborne Early Warning & Control ) untuk TNI Angkatan Udara hingga kini belum ada titik terangnya. Lalu pesawat buatan mana yang akan dibeli oleh Kementerian Pertahanan RI nantinya?
Seperti diketahui, dalam Rensta (Rencana Strategis) TNI AU MEF IV (Minimum Essential Forces ke-4) tahun 2020-2024, telah terpilih tiga kandidat pesawat AEW&C. Ketiganya adalah Saab 2000 Erieye dari Swedia, C295 AEW&C buatan Airbus DS, dan Boeing B737 AEW&C (E-7A Wedgetail) dari Amerika Serikat.
TNI AU memang sangat membutuhkan pesawat ini, dan tak bisa berlama-lama menunggu, karena tantangan ke depan untuk menjaga wilayah udara makin kompleks. Terutama di wilayah Utara dan Selatan Tanah Air.
Kehadiran pesawat AEW&C dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan dan pergerakan pesawat, kapal, serta kendaraan lawan dalam jarak jauh. Kemudian melakukan komando dan kontrol ruang pertempuran dalam operasi udara dengan mengarahkan pesawat tempur ke sasaran yang telah dikunci.
Nah, salah satu di antara tiga kandidat pesawat AEW&C yang akan diakuisisi TNI Angkatan Udara tersebut, secara gencar telah dipromosikan oleh perusahaan kedirgantaraan Saab, Swedia. Perusahaan ini menawarkan sistem berdasarkan platform pesawat regional Saab 2000 yang mengusung radar Erieye.
Radarnya menyediakan cakupan 300 derajat dan memiliki jangkauan instrumental 450 km serta jangkauan deteksi 350 km dalam lingkungan peperangan elektronik yang padat.
Saab 2000 Erieye merupakan sistem AEW&C yang lengkap dengan kemampuan multi-peran dan multi-misi untuk kebutuhan militer dan sipil.
Selain dapat mendeteksi ancaman dan mengeksekusi misi militer, juga dapat digunakan sebagai sistem pendukung operasi keamanan sipil seperti cadangan kendali lalu lintas udara dan misi yang dilakukan oleh BNPP (Basarnas).
Dalam sebuah siarannya, Saab menerangkan bahwa Indonesia cukup mengoperasikan dua unit Saab 2000 Erieye untuk meng-cover (meliputi) wilayah udara dan perairan Nusantara yang luas ini.
-RBS-
Harus nya TNI AU ambil yang global eye karena ada extended range dan teknologi khusus