Ternyata, diam-diam Rusia mengerahkan Uragan-1M bi-caliber MLRS di palagan Ukraina

Uragan-1MYandex

DITENGARAI perusahaan Rusia Tula NPO “Splav” telah memasok sejumlah sistem peluncur roket multi laras (MLRS) Uragan-1M bi-caliber kepada pasukan Rusia yang ditempatkan di Ukraina. Tapi apakah ada bukti yang menunjukkan bahwa Rusia mengerahkan MLRS baru ini di gunakan di palagan Ukraina?

Menurut sumber-sumber Rusia, produksi massal sistem MLRS ini tampaknya telah dimulai, di mana sistem tersebut telah dilengkapi dengan elektronik yang lebih canggih seperti sistem panduan dan kontrol tembakan otomatis.

Sistem elektronik modern ini memungkinkan Uragan-1M beroperasi secara efisien dengan menerima informasi target secara waktu nyata dan penyesuaian tembakan dari drone. Namun, ada ketidakpastian mengenai penyebaran ini, karena sumber-sumber Rusia tak menyebutkannya di lokasi mana mereka dikerahkan.

Merujuk Army Recognition, sifat penyebaran yang terselubung ini dapat menunjukkan dua kemungkinan. Pertama mungkin melibatkan pengiriman sejumlah kecil untuk menilai efektivitas material, dengan potensi produksi massal jika berhasil.

Kedua, bisa juga dalam tahap finalisasi. Finalisasi dalam pengembangan kendaraan militer mencakup pengujian, evaluasi, dan penyesuaian yang ketat untuk memastikan kepatuhan terhadap standar kinerja, daya tahan, dan keandalan. Langkah ini penting untuk memastikan kesiapan kendaraan untuk digunakan di berbagai skenario operasional.

Mengenai Uragan-1M, sistem ini dikembangkan untuk menggantikan sistem yang telah uzur yakni BM-27 Uragan 220 mm dan BM-30 Bausistem 300 mm. Pengembangannya dimulai tahun 1995 dan diakhiri dengan uji coba yang berhasil pada tahun 2015. Namun, hingga tahun 2023 sistem senjata ini belum secara resmi diadopsi oleh Angkatan Darat Rusia, dan hanya diproduksi sebanyak enam unit.

Uragan-1M dapat membawa dua pod dengan total 12 tabung peluncuran untuk roket 300 mm atau dua pod dengan total 30 roket kecil 220 mm, sehingga memberikan daya tembak yang signifikan. Roket 300 mm memiliki jangkauan maksimum 70 km dan dilengkapi dengan berbagai pilihan hulu ledak, termasuk bahan peledak tinggi, pembakar, dan munisi tandan.

Roket 220 mm memiliki jangkauan maksimum hingga 34 km dan dapat dilengkapi dengan hulu ledak yang berbeda, termasuk amunisi kimia dan antitank. Sistem ini dirancang untuk menargetkan sasaran berbasis wilayah, seperti konsentrasi pasukan, kendaraan lapis baja, baterai artileri, dan lapangan terbang.

Sementara Uragan-1M bi-caliber mirip dengan Vozrozhdenie, sebuah sistem baru yang dapat berfungsi sebagai MLRS atau sistem peletakan ranjau.

Kemampuan Uragan-1M bi-caliber untuk menembakkan proyektil dengan kaliber berbeda mengurangi kebutuhan pengiriman amunisi terpisah, menyederhanakan logistik dan menawarkan fleksibilitas dalam hal jenis amunisi.

-RBS-

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *